Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi sejak Januari hingga Desember 2021 sebesar 1,87% secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan secara bulanan, pada Desember tingkat inflasinya sebesar 0,57%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga. Ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,61%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,22%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10%.
Kemudian, ada juga kenaikan harga kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,24%, kesehatan sebesar 0,16%, kelompok transportasi sebesar 0,62%, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,10%. Lalu, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,24%,dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,25%.
Sedangkan kelompok yang mebgalami penurunan indeks yakni informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10%. “Tingkat inflasi tahun kalender sepanjang Januari hingga Desember 2021 dan tingkat inflasi tahun ke tahun dari Desember 2021 terhadap Desember 2020 sebesar 1,87%,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (3/1/2022).
Menurutnya, komponen inti pada Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,16%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender 2021 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun adalah sebesar 1,56%.
Sementara itu, pada Desember 2021 terjadi inflasi sebesar 0,57% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 107,66. Margo menyebut, dari 90 kota sebanyak 90, sebanyak 88 kota di antaranya mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91% dengan IHK sebesar 105,87 dan terendah terjadi di Pekanbaru sebesar 0,07% dengan IHK sebesar 106,53. “Deflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 0,13% dengan IHK sebesar 107,70 dan terendah terjadi di Bukittinggi sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 106,59,” ujarnya.
Margo melanjutkan, pada Desember 2021, indeks harga perdagangan besar (IHPB) umum nasional juga dilaporkan naik sebesar 0,73% terhadap IHPB November 2021. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertanian sebesar 1,68%.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2021 antara lain cabai rawit, kelapa sawit, cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, minyak goreng, semen, dan daging ayam ras,” pungkasnya.
Editor: Eko Adiwaluyo