Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks kepuasan jemaah haji Indonesia (IKJHI) tahun 2022 berada di level 90,45 poin. Nilai tersebut meningkat sebesar 4,54 poin dibandingkan dengan capaian tahun 2021 yang berada di level 85,91 poin.
Margo Yuwono, Kepala BPS mengatakan indeks kepuasan haji telah diukur sejak tahun 2010. Pada saat itu hingga sekarang nilainya cenderung meningkat walaupun berfluktuasi.
BACA JUGA: BPS Laporkan Inflasi November 2022 Tembus 5,42%
“IKJHI diperoleh dari dua komponen pembentuk indeks, yaitu tingkat kepuasan jemaah dan tingkat kepentingan atau harapan jemaah pada semua jenis pelayanan jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi. Dengan nilai IKJHI ini, maka pelayanan penyelenggaraan haji Indonesia tahun 2022 memenuhi kriteria sangat memuaskan yang merupakan capaian terbaik setelah 11 tahun pelaksanaan survei,” kata Margo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (19/12/2022).
Menurutnya, pada tahun 2022, pemerintah Arab Saudi telah terbuka bagi jemaah haji dari semua negara usai merebaknya pandemi COVID-19. Adapun skema-skema yang disiapkan, yaitu mengenai protokol kesehatan, yang mana para calon jemaah haji harus sudah mendapatkan vaksin minimal dosis kedua. Selain itu, pihak Arab Saudi juga memberikan batasan usia di bawah 65 tahun bagi calon jemaah haji.
BACA JUGA: BPS Laporkan Inflasi November 2022 Tembus 5,42%
Pada tahun 2022, Indonesia memperoleh total kuota 100.051 jemaah haji yang berkesempatan ke Tanah Suci, atau setengah dari kuota normal. Meski kuota lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya, pelayanan terhadap jemaah diharapkan tetap maksimal.
“Dengan pelayanan terbaik yang diberikan untuk jemaah haji Indonesia, diharapkan indeks kepuasan haji tahun ini meningkat dibandingkan 2019,” ujarnya.
Margo melanjutkan transportasi bus antarkota menjadi salah satu sektor yang mendapatkan indeks kepuasan tertinggi. Capaian indeks pelayanan bus antarkota tahun ini sebesar 91,93 atau naik 4,58 poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Indeks kepuasan terhadap pelayanan katering Non-Armuzna tahun ini menempati posisi kedua tertinggi, yaitu sebesar 91,72, dan pelayanan transportasi bus Armuzna menempati posisi ketiga tertinggi, yaitu sebesar 91,52. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, pelayanan bus Armuzna mengalami peningkatan yang paling tinggi.
“Pelayanan tersebut meningkat sebesar 11,15 poin, yaitu dari sebesar 80,37 pada tahun 2019, menjadi 91,52 pada tahun 2022,” katanya.
Margo menjelaskan pelayanan petugas turut diukur pula dalam menentukan kepuasan jemaah. Sejak pertama kali pelaksanaan survei, indeks kepuasan pelayanan petugas hampir selalu memiliki nilai indeks kepuasan di atas 85,00 atau telah memenuhi kriteria sangat memuaskan.
Pada tahun ini, indeks kepuasan pelayanan petugas berada di urutan kedua setelah pelayanan bus antarkota dengan nilai indeks sebesar 90,32. Tiga komponen pelayanan petugas dengan indeks kepuasan tertinggi adalah penampilan dan kerapian berpakaian petugas, kesopanan petugas dalam melayani jemaah haji, dan kemampuan karu dan karom dalam memberikan pelayanan.
Sebaliknya, penilaian kepuasan terendah adalah pada kemampuan ketua kloter memimpin dan mengarahkan jemaah, kecepatan petugas menanggapi permasalahan, dan kemampuan dan wawasan pembimbing ibadah. Kemudian, ada pula pelayanan ibadah yang mencakup semua hal terkait pelaksanaan ibadah jemaah selama di Arab Saudi.
Di antaranya pelayanan rangkaian ibadah haji di Masyair, umroh wajib, dan ziarah.
“Pada tahun ini, nilai indeks pelayanan ibadah sebesar 90,31 atau naik 2,54 poin dari tahun 2019. Peningkatan tertinggi terjadi pada komponen pelayanan bimbingan ibadah sebesar 3,74 poin, kemudian kesiapan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan sebesar 3,30 poin, serta kesabaran petugas menghadapi perilaku jemaah haji sebesar 2,85 poin,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk