Brand Storytelling Kurang Efektif? Coba Manfaatkan AI!

marketeers article
Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. (FOTO: 123RF)

Di era digital saat ini, artificial intelligence (AI) telah berevolusi jauh melampaui fungsinya sebagai alat bantu teknis. Kini, AI hadir sebagai partner strategis dalam menciptakan brand storytelling yang lebih kuat, relevan, dan menyentuh sisi emosional audiens.

Bukan hanya soal kecepatan atau efisiensi, AI mulai berperan dalam merangkai narasi yang tak hanya menarik perhatian, tetapi juga mampu mendorong tindakan nyata dari konsumen.

Hal ini disampaikan oleh Iwan Setiawan, CEO MarkPlus Inc. dan Marketeers, dalam program Analisis “Brand Storytelling with AI – ANALISIS #72” di MarketeersTV.

Storytelling adalah cara paling efektif bagi brand untuk menyampaikan pesan, karena audiens biasanya lebih mudah relate dengan cerita.

Tapi, agar cerita benar-benar terhubung, dibutuhkan alur yang solid dan struktur yang jelas. Di sinilah AI bisa berperan besar,” ujar Iwan.

BACA JUGA: Ingin Copywriting Anda Dilirik? Terapkan 3 Formula Ini!

Salah satu pendekatan yang ia soroti diambil dari buku Building A StoryBrand karya Donald Miller. Buku ini mengusung model yang menempatkan pelanggan  sebagai tokoh utama yang tengah menghadapi tantangan.

Lalu, hadir sosok pemandu, yakni brand, yang menawarkan solusi dan membantu pelanggan mencapai keberhasilan, serta menghindari kegagalan.

ai brand

Intinya, brand bukanlah bintang utama dalam cerita, melainkan pendamping yang membantu pelanggan menjalani perjalanan mereka.

“Dengan bantuan AI seperti ChatGPT, pendekatan ini bisa dijalankan secara lebih praktis. Hanya dengan memasukkan informasi tentang profil pelanggan, tantangan yang mereka hadapi, dan solusi dari brand, AI dapat menyusun narasi utuh. Mulai dari alur cerita, latar belakang brand, sampai tagline yang relevan, semuanya bisa diproses secara cepat,” papar Iwan.

Keunggulan utama AI terletak pada kemampuannya menggabungkan data konsumen, tren pasar, dan struktur narasi untuk menciptakan cerita yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyentuh secara emosional.

AI juga mampu membuka ruang bagi ide-ide baru yang mungkin belum sempat terlintas dalam proses kreatif manusia.

Namun, AI bukanlah jawaban tunggal. Hasil yang dihasilkan tetap membutuhkan sentuhan manusia.

BACA JUGA: Pentingnya Melibatkan Storytelling dalam Gaya Kepemimpinan Anda

“Kreativitas tetap punya peran penting. Cerita dari AI perlu dipoles, diberi nuansa personal, dan disesuaikan dengan karakter brand agar terasa lebih autentik,” tutur Iwan.

Hal ini tentu menjadi insight yang sangat penting, karena, di tengah persaingan merek yang semakin sengit, kemampuan bercerita sudah menjadi kebutuhan utama, bukan lagi sekadar nilai tambah.

Kehadiran AI membantu proses ini jadi lebih cepat dan terarah. Karenanya, yang dibutuhkan sekarang adalah pemahaman mendalam tentang audiens, keberanian untuk bereksperimen, dan kepekaan dalam menyusun pesan yang mampu meninggalkan kesan mendalam.

Bagaimana Marketeers? Sudah siap menjadikan AI sebagai partner dalam merangkai cerita brand yang lebih hidup dan bermakna?

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS