Branz BSD, Proyek Apartemen Serba Jepang dari Tokyu Land

marketeers article

Tokyu Land Corporation akhirnya berhasil melakukan serah terima apartemen perdananya di Indonesia, Branz BSD Ai, pada Oktober 2018. Branz merupakan proyek joint venture antara dua korporasi besar Jepang, Tokyu Corporation dan Mitsubishi Corporation. Proyek ini terletak di kawasan BSD City, Tangerang.

Presiden Direktur Tokyu Land Keiji Sato mengatakan, serah terima ini berjalan lebih cepat dari target yang dijadwalkan, yaitu pada Desember 2018. Proyek tiga menara dengan total kapasitas 1.256 unit ini melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking pada September 2015 di mana konstruksinya dibangun sejak Mei 2016.

“Usaha kami tidak berhenti sampai di sini. Tokyu Land telah membentuk PT Tokyu Property Management Indonesia yang akan menangani manajemen gedung dan mempertahankan aset yang dimiliki pelanggan,” ujar Keiji di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu, (31/10/2018).

Branz BSD Ai menjadi satu-satunya kondominium bintang lima di Indonesia yang mengusung konsep serba Jepang. Rasa Jepang itu tidak hanya dari eksterior yang disajikan, melainkan pihak-pihak yang terlibat baik dalam urusan teknologi, keamanan, hingga interior.

Bangunan seluas 5,3 hektare itu dikembangkan, dirancang, dan dibangun oleh pengembang, desainer, dan kontraktor yang hampir seluruhnya berasal dari Jepang. Misalnya, untuk teknologi hemat energi, pihaknya mempercayakan kepada Mitsubishi Electrics. Pun dengan lampu pencahayaan yang digunakan, memanfaatkan kemitraannya dengan Panasonic.

Sementara untuk teknologi air di dalam kawasan, Tokyu Land menggunakan jasa perusahaan Jepang, Swing Corporation. Selain itu, pemurni air minum yang digunakan menggunakan Toclas. Sehingga, penghuni unit bisa mengonsumsi air minum dari keran secara langsung.

Kaca jendela yang mampu mereduksi cahaya matahari hingga 49%-nya juga dikerjakan oleh Asahimas Flat Glass Tbk, juga perusahaan subsidary asal Jepang. Sementaram desain interior bangunan dipercayakan kepada Nikken Space Design asal Tokyo. Bahkan, untuk urusan kunci unit, perusahaan menggunakan produk dari Miwa Lock.

“Kami ingin menjadikan Branz sebagai smart design dengan teknologi serba Jepang. Konsep ini yang akan kami bawa untuk proyek-proyek Branz lain ke depan,” ujar dia.

Branz BSD saat ini telah menyelesaikan proyek tahap satu sejumlah tiga menara yang diberi nama North, West, dan East. Sementara, dalam beberapa tahun ke depan, Tokyu masih akan membangun tiga menara tambahan, sehingga totalnya menjadi enam menara apartemen. Adapun nilai investasi proyek tersebut saat ini mencapai Rp 4,3 triliun.

Tashuku Kinoshita, Direktur Tokyu Land Indonesia mengatakan, Branz memiliki 17 fasilitas berkelas bintang lima, yang terdiri dari delapan fasilitas di Club House dan Ground Floor serta 9 fasilitas di Sky Podium. Adapun beberapa fasilitas itu antara lain kolam renang dalam dan luar, spa, perpustakaan, ruang karaoke, ruang pertemuan, studio senam, dan penyewaan sepeda.

“Yang membedakan kami dengan pengembang lain adalah kami komit dalam pemeliharaan jangka panjang untuk menjamin value masa depan apartemen tetap terjaga,” ujar dia.

Tentu, yang dimaksud Tashuku adalah peran dari manajemen gedung yang dikelola oleh Tokyu Property Management Indonesia (TPMI) yang bekerja sama dengan JLL. TPMI merupakan anak usaha Tokyu Community yang bergerang di bidang manajemen gedung dan telah mengurusi 1.500 gedung dengan lebih dari 800 unit apartemen.

Dengan segala fasilitas tersebut, nampaknya Tokyu Land ingin menggaet market ekspatriat maupun kalangan mapan di kawasan Jabodetabek. Untuk hunian di West Tower misalnya, pihaknya menawarkan dalam dua tipe, yakni tipe satu kamar tidur dengan luas 56 m2-58 m2 seharga mulai Rp 1,27 miliar. Sementara untuk tipe dua kamar tidur dengan luas 87 m2 ditawarkan seharga Rp 1,98 miliar. Semua masih di luar PPN.

“Sejak dipasarkan dua tahun lalu, Branz BSD telah mengalami kenaikan harga lahan mencapai 20% yang kini dibanderol Rp 24 juta per meter persegi,” ujarnya.

Ia juga bilang, propertinya itu merupakan sebuah investasi yang menarik di tengah pasang-surutnya pasar properti tanah air.

Editor: Sigit Kurniawan

Related