Brasil Catat Kematian akibat Virus Oropouche, Akankah Jadi Pandemi?

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Brasil tengah mengalami lonjakan kasus virus Oropouche pada tahun 2024. Tercatat setidaknya ada 7.000 orang terinfeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dan lalat pengisap darah ini, bahkan satu di antaranya dilaporkan tewas.

Kematian akibat virus Oropouche itu menjadi yang pertama kalinya terjadi di Brasil. Hal ini tak ubahnya menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait potensi penyebaran virus ini menjadi pandemi. 

Namun, seberapa besar kemungkinan virus Oropouche menjadi ancaman global?

BACA JUGA: Mengenal Virus West Nile yang Merebak di Israel, Apakah Berbahaya?

Apa Itu Virus Oropouche?

Dokter Dyah Novita Anggraini dalam laman KlikDokter menjelaskan virus Oropouche utamanya ditularkan melalui gigitan serangga vektor, khususnya nyamuk Culicoides paraensis. Virus itu sendiri termasuk sebagai virus RNA dengan tiga segmen genom.

Ini mengkode protein-protein yang penting untuk replikasi dan virulensi virus. Struktur genom yang unik ini pun memungkinkan virus untuk bereplikasi dengan cepat di dalam sel inang dan menyebabkan gejala penyakit yang parah.

Infeksi virus tersebut biasanya ditandai dengan gejala demam akut mencapai 39-40 derajat Celcius yang muncul tiba-tiba. Sekaligus, disertai pula dengan sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual dan muntah, hingga fotofobia.

Penyakit ini biasanya tidak fatal, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi pasien. Bahkan, pada beberapa kasus, ada kemungkinan terjadi komplikasi serius, seperti peradangan otak, yang dapat berakibat fatal. 

BACA JUGA: Infeksi Bakteri Pemakan Daging Merebak di Jepang, Apakah Berbahaya?

Akankah Berpotensi Jadi Pandemi?

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Nature (2022) mengungkapkan bahwa virus Oropouche memiliki potensi untuk menyebabkan epidemi. Namun, kemungkinan menjadi pandemi global masih rendah. 

Hal itu karena virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk dan lalat pengisap darah, bukan menular antarmanusia. Dengan begitu, potensi untuk menjadi pandemi yang mengancam dunia pun sangat rendah.

Dengan kata lain, meskipun Brasil telah mencatat kematian pertama akibat virus Oropouche, potensi virus ini untuk menjadi pandemi masih rendah. Namun, kewaspadaan dan tindakan pencegahan tetap perlu ditingkatkan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, tak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Semoga bermanfaat!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS