Brawijaya Healthcare resmi membuka cabang ketujuh dari jaringan mereka, Brawijaya Hospital Saharjo. Pembukaan lokasi terbaru ini bertujuan untuk menyediakan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.
Brawijaya Hospital Saharjo akan melayani pasien dengan layanan medis terpadu mulai dari rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, intensif, spesialistik, persalinan, hingga prosedur diagnostik atau terapi
“Fasilitas dan layanan yang tersedia di sini merupakan pelayanan premium terpadu dengan afiliasi bersama rumah sakit lokal maupun internasional di kawasan Asia. Kerja sama aktif juga terus kami lakukan dengan institusi pendidikan terkait evidence-based medicine dengan penemuan terbaru dalam bidang kedokteran,” ujar Direktur Brawijaya Hospital Saharjo dr Chamim.
Brawijaya Hospital Saharjo mengusung konsep rumah sakit ramah lingkungan atau green hospital. Sehingga dibangun dan akan dikelola dengan mempertimbangkan prinsip kesehatan dan lingkungan yang berkelanjutan.
Selain itu, rumah sakit ini juga dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi dengan penagwasan dari para dokter dan tenaga medis ahli. Pada acara peresmian rumah sakit, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengatakan bahwa ia berharap kehadiran rumah sakit ini bisa meningkatkan jangkauan layanan kesehatan bagi masyarakat menjadi lebih luas.
“Sebab itu, saya berharap Brawijaya Hospital Saharjo bisa menjadi salah satu solusi dari permasalahan layanan kesehatan yang dhadapi masyarakat. Dan, bisa mempertahankan kualitas layanan sesuai dengan prinsip yang ada,” ujar Sri Mulyani.
Bertambahnya tempat penyedia layanan kesehatan sendiri dilihat sebagai kemajuan positif oleh pemerintah DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa pada masa COVID-19 ini, peran layanan kesehatan semakin terasa vitalnya. Dan, tidak hanya dilihat dari segi kualitas tetapi juga kapasitas.
“Ada hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran dari pandemi ini yaitu kesadaran terhadap dua hal. Pertama, pemerintah semakin sadar bahwa penting untuk meningkatkan kapasitas penyedia layanan kesehatan. Kedua, dari pihak penyedia layanan tersebut menyadari mereka harus meningkatkan kualitas,” pungkas Anies.
Editor: Ramadhan Triwijanarko