Bank BRI mengumumkan pemberian fasilitas pembiayaan dan transaksi senilai US$ 325 juta kepada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA). Fasilitas tersebut terdiri dari non-cash loan (Trade & Bank Guarantee) senilai US$ 175 juta, Term Loan US$ 75 juta, dan Layanan Forex US$ 75 juta.
Pengucuran dana ini merupakan langkah awal pengembangan bisnis dari BRI dan TPIA. Agus Noorsanyo, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI mengatakan bahwa fasilitas ini sejalan dengan komitmen BRI dalam memberikan solusi keungan yang terintegrasi dan inovatif.
“Kerjasama ini mendorong BRI untuk memberikan layanan secara berkesinambungan dalam ekosistem bisnis Chandra Asri dari hulu ke hilir. Sehingga, pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah peluang kerjasama baru di segmen mikro, menengah, hingga ritel,” kata Agus.
Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi yang berasal dari Indonesia. Perusahaan tersebut merupakan satu-satunya yang mengoperasikan Naphtha Cracker di Indonesia, memproduksi Olefin, Pygas-Mixed C4, Poliolefin, Styrene Monomer, Butadiene, Methyl Tert-butyl Ether (MBTE), dan Butene-1.
Agus menambahkan bahwa dukungan dari BRI akan meningkatkan kapasitas produksi Chandra Asri untuk permintaan domestik terhadap produk petrokimia. Sebab, saat ini permintaan terhadap produk tersebut semakin meningkat.
“Tujuan utama kerja sama ini adalah untuk memperkuat bisnis kedua belah pihak. Kami yakin, kerja sama ini dapat meningkatkan kekuatan permodalan sekaligus memperluas serapan pasar mereka di market Indonesia dan internasional,” jelas Agus.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Chandra Asri adalah dengan membangun kompleks petrokimia berskala global (CAP2). Dengan pembangunan ini, Chandra Asri akan meningkatkan kapasitas total produksi dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.
Kerjasama BRI bersama Chandra Asri ini dapat membantu untuk mendorong pembangunan CAP2. CAP2 ini diharapkan dapat mendukung perkembangan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi.
Editor: Eko Adiwaluyo