BRI Liga 1 seri keempat di Bali membawa berkah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) di sana. Antusiasme pencinta sepak bola rupanya membuat geliat bisnis mereka meningkat terlebih lagi setelah Pulau Dewata menjadi tuan rumah ajang sepak bola tersebut.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyampaikan kultur sepak bola yang kuat di Indonesia membuat gelaran BRI Liga 1 disambut dengan positif oleh masyarakat. Hal ini kemudian menstimulasi banyak pelaku usaha untuk mulai bangkit.
Masyarakat Indonesia sudah kita kenal memiliki kecintaan yang besar terhadap sepak bola. Maka dari itu, BRI hadir mendukung perhelatan sepak bola karena kami melihat banyak sekali dampak positif yang timbul. Tidak hanya bagi pelaku industri sepak bola, namun juga UKM,” jelas Catur.
Geliat ekonomi di Bali yang mulai mengalami perbaikan berkat adanya perhelatan olahraga ini dapat ditemui salah satunya di Bali United Cafe di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Setelah sempat tutup selama 1,5 tahun akibat pandemi. Cafe ini memutuskan kembali beroperasi seiring dengan antusiasme masyarakat terus meningkat.
Supervisor Bali United Cafe Daniel Rinekso mengungkapkan dampak positif pertama yang datang berkat antusiasme BRI Liga 1 adalah kembalinya mata pencaharian 15 pekerja. Sebelumnya, 15 pekerja ini terpaksa dirumahkan karena efek pandemi.
“Kami sangat senang dengan kehadiran liga ini di Bali, karena ini akan turut membantu bangkitnya sektor pariwisata. Kami pun bisa kembali buka dan memperkerjakan karyawan yang sempat dirumahkan,” ujar Daniel.
Bali United Cafe yang kembali beroperasi pun mengantongi hasil yang apil. Mereka mendapatkan lonjakan kunjungan hingga 75% sejak cafe kembali dibuka. Kinerja cafe juga terdongkrak dengan omzet harian sebesar Rp8 juta pada weekdays dan Rp10 juta pada weekend.