Brian May Curhat Kondisi Kesehatan saat Bahas Dokumenter Terbaru

marketeers article
Brian May (Foto: Instagram)

Gitaris legendaris Queen, Brian May, baru-baru ini membahas film dokumenter terbarunya yang berjudul Brian May: The Badgers, The Farmers and Me. Ia tak hanya berbicara tentang film, tetapi juga mengungkapkan masalah kesehatan yang sedang dihadapinya, yaitu stroke ringan.

Dalam video yang diunggah pada Rabu (4/9/2024), May mengumumkan bahwa dokumenter itu telah diunggah ke YouTube dan Instagram. Ia berbagi kisah tentang peran badger, petani, dan dirinya sendiri dalam pelestarian lingkungan pada dokumenter tersebut. 

Di sela-sela pembicaraan tentang dokumenter, May juga mengakui kesehatannya baru-baru ini terganggu oleh stroke ringan. Kondisi ini sempat membuatnya kesulitan untuk menggerakkan tangan kirinya.

BACA JUGA: Tangguhnya Paus Fransiskus: Tetap Aktif meski Ada Riwayat Penyakit Ini

“Saya masih bisa bermain gitar setelah mengalami beberapa hari yang berat ini. Namun, saya sempat merasa khawatir karena mendadak saya tidak bisa mengendalikan lengan kiri saya. Ini adalah pengalaman yang sangat menakutkan,” ujar May, dikutip dari People.

May kemudian menceritakan pengalamannya mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Frimley, yang menurutnya adalah pengalaman yang luar biasa. Di sisi lain, ini juga membuatnya frustrasi karena berbagai batasan yang harus dipatuhi selama masa pemulihan. 

“Saya harus melakukan apa yang diperintahkan, yang pada dasarnya tidak melakukan apa pun. Saya tidak diizinkan keluar, tidak boleh mengemudi, tidak boleh menaikkan detak jantung terlalu tinggi, bahkan pesawat terbang di atas kepala saya bisa membuat saya stres,” ujarnya.

BACA JUGA: Dialami Mendiang Faisal Basri, Kenali 5 Faktor Pemicu Serangan Jantung

Lantas, benarkah pasien stroke harus membatasi aktivitasnya?

Menurut Mayo Clinic, memang benar bahwa pasien stroke disarankan untuk berhati-hati dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama pada tahap awal pemulihan. Ini karena setelah stroke, pasien mungkin akan mengalami penurunan kemampuan fisik dan kognitif.

Penurunan tersebut membuat mereka perlu melakukan penyesuaian dalam aktivitas sehari-hari. Pemulihan penuh pun bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, tergantung pada tingkat keparahan stroke.

Beberapa hal yang perlu dihindari adalah melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat, membatasi mobilitas, dan mengatur stres. Selama masa pemulihan, pasien stroke juga memerlukan pengawasan medis yang ketat.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS