Bank Tabungan Negara (BTN) mencatatkan kinerja keuangan semester I 2016 dengan peningkatan laba bersih sebesar 25,40% menjadi Rp 1,042 Triliun dari Rp 850 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BTN Maryono menyampaikan bahwa BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan pangsa pasar 31%. Kredit yang disalurkan BTN selama semester I 2016 tumbuh 18,39% dari Rp 126,125 triliun pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp 149,316 triliun. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh penyaluran kredit ke sektor perumahan sebesar Rp 135,745 triliun yang tumbuh 20,23% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 112,903 triliun. Kredit non perumahan sebesar Rp 13,571 triliun atau tumbuh 2,64% dari tahun 2015 yang sebesar Rp 13,223 triliun.
Bank BTN tetap konsisten terhadap core business-nya dalam bidang pembiayaan perumahan. Kinerja Perseroan semester I 2016 masih menunjukkan konsistensi Bank BTN pada bisnis utamanya tersebut. Dapat terlihat dari porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 90,91% atau sebesar Rp 135,745 triliun dari total kredit yang disalurkan Perseroan selama semester I 2016 sebesar Rp 149,316 triliun.
“Bank BTN masih menguasai pasar pembiayaan perumahan di Indonesia. Pangsa pasar Bank BTN tercatat 31,72% masih berada diatas BCA (17,3%), BNI (10,1%), Mandiri (8,9%), BRI (4,7%), Niaga (6,7%) sementara sisanya sekitar 20,7% dikuasai oleh bank-bank lain. Kami masih menguasai pasar perumahan di Indonesia dan posisi ini akan kami pertahankan dan terus diupayakan peningkatannya,” tegas Maryono.
Hingga Semester I 2016 pencapaian program sejuta rumah telah mencapai sebesar 400.982 unit dengan rincian KPR sebanyak 100.175 unit dan dukungan konstruksi sebanyak 300.807 unit. Adapun jumlah kredit yanng telah disalurkan BTN adalah sebesar Rp 42,063 triliun.
Editor: Eko Adiwaluyo