Marketing budget atau budget marketing adalah biaya yang dialokasikan oleh merek atau perusahaan untuk aktivitas marketing. Umumnya, melakukan budgeting akan membantu perusahaan untuk mencapai misinya dalam meraih keuntungan.
Jae K. Shim dan Joel G. Siegel dalam bukunya “Budgeting Basics & Beyond” mendefinisikan anggaran sebagai bentuk perencanaan dan pengembangan kebijakan dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. Anggaran marketing akan merujuk kepada skenario mengenai, apakah rencana yang dibuat akan menguntungkan?
BACA JUGA: 3 Kunci Merawat Influencer Agar Budget Marketing Tak Terbuang Percuma
Sebuah marketing budget atau anggaran pemasaran harus dirinci dan dikomunikasikan ke setiap divisi yang terlibat dalam aktivitas pemasaran. Sebuah anggaran pun dapat menjadi ekspresi terhadap rencana laba tahunan dan mengukur kemajuan perusahaan selama periode tertentu.
Berapa persen anggaran untuk marketing?
Sayangnya, banyak pemasar yang masih bingung untuk menentukan berapa besaran budget marketing yang ideal. Pada video Analisis bertajuk “Menentukan Marketing Budget yang Tepat”, Iwan Setiawan menyebutkan bahwa di kalangan pemasar, ada satu magic number dalam menentukan anggaran pemasaran, yakni 11% dari revenue perusahaan. Angka ini pun sesuai dengan hasil riset Gartner sebagai lembaga riset global.
Di dalam studinya ke ratusan chief marketing officer (CMO) di seluruh dunia dari tahun ke tahun, Gartner menemukan bahwa anggaran pemasaran di beberapa perusahaan berada di sekitar 11%. Angka ini sempat turun pada tahun 2021 lantaran adanya pandemi COVID-19.
Riset ini memperkuat bahwa angka ini cukup valid dan diakui tak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Bahkan, angka ini cukup konsisten terjadi di berbagai industri.
Umumnya, ada empat komponen yang masuk ke dalam proses saat menentukan budget marketing. Apa saja?
Biaya advertising dan communications
Komponen pertama adalah biaya atau budget iklan dan komunikasi, termasuk untuk aktivitas branding atau komunikasi pemasaran yang langsung menghasilkan penjualan.
BACA JUGA: Butuh Marketing Plan? Simak Ulasannya Berikut
Biaya marketing & sales organization
Di dalam melakukan aktivitas pemasaran, tentu ada tenaga kerja yang harus dihitung gajinya ke dalam sebuah anggaran. Komponen kedua ini disebut biaya untuk membentuk dan mengelola organisasi pemasaran yang harus dibayarkan gajinya setiap bulan.
Biaya teknologi marketing
Apabila perusahaan menggunakan teknologi untuk aktivitas pemasarannya, seperti penggunaan tools automasi untuk customer relationship management atau CRM, seperti email marketing atau WhatsApp for Business, biaya ini biasanya dimasukkan ke dalam komponen ketiga di dalam budget marketing.
Biaya Sales & Distribution
Komponen ketiga ini cukup unik karena sebagian perusahaan memasukkannya ke dalam anggaran marketing. Sebagian lainnya, memasukkan biaya ini ke anggaran lain lantaran marketing dianggap sebatas komunikasi sementara sales dianggap sebagai aktivitas untuk mendorong penjualan.
Keempat biaya ini umumnya dimasukkan ke dalam perhitungan ketika membuat budget marketing. Balik lagi, apakah angkanya akan 11% dari revenue atau tidak? Semua tergantung dari kebijakan perusahaan, kondisi bisnis yang tengah dihadapi dalam periode tersebut, dan komponen pembentuk anggaran marketing itu sendiri.