Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada kian memanas. Sebagai bentuk protes, Kicking Horse Coffee, kedai kopi dan roastery asal British Columbia, menginisiasi pergantian nama Americano menjadi Canadiano.
Dari segi resep dan rasa, Americano dan Canadiano sebenarnya tetap sama. Keduanya dibuat dengan cara mencampurkan espresso dengan air panas untuk menghasilkan kopi yang lebih ringan dibandingkan espresso murni.
Perbedaannya hanya ada pada nama yang digunakan, bukan pada cara pembuatan atau cita rasanya. Pergantian istilah dari Americano menjadi Canadiano lebih bersifat simbolis sebagai bentuk protes terhadap kebijakan AS dalam perang dagang dengan Kanada.
BACA JUGA: Resep Magic Water yang Viral di TikTok, Cocok untuk Buka Puasa!
Sebagaimana diketahui, hubungan dagang antara kedua negara itu memburuk setelah Presiden AS, Donald Trump, memberlakukan tarif tambahan sebesar 25% untuk semua impor dari Kanada dan Meksiko. Tak hanya itu, Trump juga mengungkapkan keinginannya agar Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS, yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Kondisi ini memicu gelombang sentimen anti-Amerika di Kanada, termasuk di industri kopi. Pada 6 Februari, Kicking Horse Coffee mengunggah di Instagram, yang kini sudah dihapus, bahwa mereka mengajak kedai kopi lain untuk ikut serta dalam gerakan ini.
“Hari ini, kami resmi menjadikannya gerakan dan mengajak kedai kopi di seluruh negeri untuk beralih. Sebut mereka Canadianos,” bunyi unggahan tersebut, dikutip dari Forbes, Rabu (5/3/2025).
Langkah ini sontak mendapat dukungan luas dari masyarakat dan bisnis lokal. Beberapa kedai kopi lain, seperti Le Petit Pain dan Café Belem di Toronto, juga mulai menerapkan perubahan nama tersebut.
BACA JUGA: Caffè Vergnano 1882 Asal Italia Resmi Ekspansi di Indonesia
Kopi Americano sendiri berawal dari Perang Dunia II, ketika tentara AS di Italia merasa espresso terlalu pahit. Mereka pun mencampurnya dengan air panas agar rasanya lebih ringan, dan para barista Italia menyebutnya “Americano” sebagai sindiran halus terhadap selera orang Amerika.
“Awalnya, saya mengira nama Americano diberikan sebagai ejekan dari orang Italia terhadap orang Amerika yang tidak bisa minum espresso murni. Tapi, ternyata itu bukan hanya sekadar lelucon,” ujar Stacey Lynden, manajer laboratorium cupping di Swiss Water, Kanada.
Fenomena ini mengingatkan pada perubahan nama “French fries” menjadi “Freedom fries” di AS pada tahun 2003 sebagai bentuk protes terhadap sikap Prancis terhadap Perang Irak. Padahal, seperti halnya Americano yang bukan berasal dari AS, french fries juga bukan berasal dari Prancis, melainkan Belgia.
Editor: Ranto Rajagukguk