Bukan Mobile Broadband, Telkomsel Bocorkan Fokus Strategi Tahun Depan
Telkomsel terus memperkuat ekosistem bisnisnya. Hal ini sejalan dengan positioning perusahaan sebagai leading digital telco service provider. Alih-alih memperbesar bisnisnya di mobile broadband, Telkomsel tengah fokus membesarkan bisnis fixed broadband dan membentuk ekosistem convergence.
“Selama 29 tahun beroperasi, kini kami memiliki 159 juta pelanggan mobile dengan 265 ribu unit BTS dengan jangkauan mencapai 97% wilayah Indonesia,” ujar Saki Hamsat Bramono, Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel pada acara Media Gathering Nasional 2024 yang digelar di Telkomsel Smart Office, Jakarta pada Rabu (7/8/2024).
Di tengah perkembangan bisnis mobile broadband miliknya ini, Telkomsel yang telah memiliki Indihome di ekosistem bisnisnya, kini melayani 9,1 juta pelanggan fixed broadband.
“Cita-cita Telkomsel dalam lima tahun ke depan adalah membuat seamless convergence setelah terintegrasinya bisnis mobile Telkomsel dengan fixed broadband yang dimiliki oleh Telkom,” papar Endra Diputra, VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability, and Marketing Telkomsel.
Menurutnya, convergence ini adalah tren yang sedang bergulir di dunia. Convergence ini menciptakan suatu ekosistem telekomunikasi yang lebih terkoneksi.
Uniknya, jika di pasar global, seperti di Amerika dan Eropa konektivitas convergence dimulai dari konektivitas fixed broadband di mana kabel-kabel telepon dan internet telah terpasang semua di rumah-rumah.
Di Indonesia, justru konektivitas mobile membesar lebih dulu. Kini, satu orang bisa memiliki 2 sampai 3 smartphone dan nomor ponsel.
“Sejak satu tahun lalu, bisnis fixed broadband telah masuk ke ekosistem Telkomsel dan ini yang akan kami kerjakan di tahun-tahun berikutnya,” lanjut Endra.
Endra juga memaparkan data bahwa saat ini jumlah pelanggan fixed broadband di Indonesia mencapai 12 juta dan Telkomsel melalui IndiHome mengantongi 67% market share atau sekitar 9,1 juta pelanggan
Di sini, dari total 72 juta rumah, penetrasi fixed broadband hanya mencapai 12%-17%. Dan, potensi ini yang akan dimaksimalkan oleh Telkomsel sebagai fokus bisnisnya pada convergence.
“Tujuan kami mengerjakan mobile, fixed, convergence, dan Fixed Wireless Access (FWA) adalah untuk konsumen. Pasalnya, 52% konsumen menyatakan lebih minat terhadap layanan convergence atau fixed dan mobile menjadi satu, baik dari sisi layanan, tagihan, atau pembayarannya,” lanjut Endra.
Di sisi lain, tren global menyebutkan bahwa jika di dunia hanya ada satu perusahaan operator dan mengerjakan bisnis mobile saja, maka growth-nya hanya mencapai 3%.
Tapi ketika mereka gabungkan dengan bisnis fixed broadband, bisnisnya bisa tumbuh lebih tinggi bahkan hingga belasan kali lipat. “Convergence ini adalah masa depan dan kami lakukan untuk membangun ekosistem digital di Indonesia,” tutup Endra.