Bukan Sekadar Angkut Barang, Bisnis Logistik Harus Miliki Value Added
Bisnis logistik tak bisa lagi bergerak dengan cara lama. Persaingan kian ketat, dan para pemain baru terus bermunculan. Untuk dapat bertahan, para pemain tak bisa sekadar menjalankan peran sebagai operator pengantar barang. Value added diperlukan untuk menjamin perusahaan tetap bertahan di masa depan.
Untuk menemukan value added yang tepat, persoalan pertama yang harus dipahami para pemain adalah mempelajari potential customer.
Perusahaan logistik bukan hanya perlu mengenali apa yang diinginkan oleh customer mereka, melainkan juga apa yang diinginkan oleh customer dari para customer tersebut.
Pelaku bisnis logsitik harus mampu mengambil peran sebagai konsultan atau advisor bagi para customer tersebut. Pasalnya, jika bisnis customer mereka mengalami kenadala, maka bisnis logistik pun turut terkena imbas.
“Untuk itu, pemain logistik tidak bisa sekadar menjadi operator pengantar barang. Jika hanya bermain volume, maka perusahaan tersebut tidak akan memiliki value added,” terang Ignasiun Jonan, mantan Menteri Perhubungan dalam acara Industry Roundtable, Jumat (17/04/2020).
Salah satu pemain logistik yang sadar akan pentingnya memiliki value added bagi bisnis mereka adalah SiCepat Ekspres.
Di tengah kondisi pandemi COVID-19, SiCepat Ekspress tak memungkiri jika bisnis mereka sempat terkena imbas lantaran customer mereka yang notabane merupakan pelaku Industri Kecil dan Menangah (IKM) juga terkena imbas. Daya beli masyarakat yang menurun membuat produksi para IKM turut lesu, dan berdampak pada bisnis distribusi dan logistik.
Namun, SiCepat Ekspress berhasil mengubah tantangan tersebut menjadi momentum untuk mengakselerasi bisnis dengan cara memberikan value added kepada para customer.
“Hal ini kami lakukan dengan membantu customer kami yang merupakan pelaku IKM untuk mengakselerasi bisnis mereka dengan cara memproduksi masker yang saat ini sangat dibutuhkan di pasaran,” jelas Direktur Marketing SiCepat Ekspres Wiwin DH.
SiCepat Ekspress berhasil mengambil peran sebagai konsultan bagi para customer agar tetap produktif dan menciptakan pundi-pundi keuangan baru. Alhasil, hal ini berdampak pula pada bisnis SiCepat Ekspress yang tetap stabil di tengah kondisi pandemi ini.
“Bisnis logistik semakin kompetitif dan kita sebagai para pemain harus jeli dalam melihat peluang dan menciptakan value proposition yang tepat. Value proposition ini akan membantu bisnis untuk tetap berjalan ke depan,” tutur Wiwin.
Editor: Ramadhan Triwijanarko