Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2017, BukaTalks dari Bukalapak telah menginspirasi masyarakat Indonesia dengan sederet topik dan konten yang relevan dengan dinamika negeri. Salah satu topik yang tidak pernah luput adalah terkait dengan peran anak muda.
BukaTalks dengan tema “SomeThink to Talk About” mengundang enam tokoh muda yang sukses membuktikan kiprahnya di bidangnya masing-masing serta membuktikan bahwa keberanian menyuarakan aspirasi dan menentukan pilihan akan mendorong pada perubahan yang lebih baik untuk masyarakat.
Diadakan di Jakarta, Sabtu (13/4/2019) keenam tokoh muda yang hadir dalam BukaTalks yaitu Raditya Dika sebagai Content Creator, Marchella F.P. sebagai Founder sekaligus Penulis Generasi 90an dan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), Ben Soebiakto selaku Co-Founder Benson Capital Indonesia/Ideafest, Stephany Josephine yang merupakan Penulis Blog thefreakyteppy.com, Emilia Nazir yang berprofesi sebagai Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Arief Aziz yang mendirikan change.org Indonesia.
Marchella F.P. sebagai Founder sekaligus Penulis Generasi 90an dan NKCTHI, hadir membagikan cerita tentang bagaimana suara dituangkan dalam sebuah karya sehingga dapat diterima masyarakat. Marchella berpesan bahwa kita harus memiliki relevansi dan memiliki kedekatan dengan pengalaman masyakarat agar suara kita dapat diterima dan menggerakkan masyarakat menerima sebuah gagasan.
Senada dengan apa yang dikemukakan oleh Stephany Josephine atau yang sering dipanggil Teppy, penulis blog thefreakyteppy.com, dikatakannya bahwa semua tidak selalu perlu menulis sesuatu yang luar biasa dengan penggunaan diksi yang rumit agar tulisan dibaca oleh orang lain.
“Saya menulis apa yang ada di benak dengan prinsip tulisan saya harus dekat dengan kehidupan sehari-hari, ringan dan relevan dengan tren dan isu yang sedang ramai dibahas di internet. Tulisan saya disampaikan melalui komedi, dan dalam bahasa slang sehari-hari seolah saya teman dari pembaca yang sedang bercerita langsung di depan mereka.”
Sementara itu penulis ternama, Raditya Dika bercerita mengenai bagaimana ia menghasilkan suatu karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Baginya, untuk menjadi unik dan berbeda, adalah suatu keharusan agar karya-karya dapat bertahan lama di masyarakat.
“Saya memanfaatkan humor untuk dapat menyampaikan apa yang ada di kepala saya menjadi sebuah konten kepada orang-orang di sekitar. Dengan trik dan formula yang tepat, humor ini kemudian saya jadikan sebuah naskah baik untuk standup comedy maupun film yang dapat menginspirasi anak muda,” tutupnya.