Bukti Film Indonesia Mampu Bersaing di Pasar Perfilman Internasional

marketeers article

Kabar baik datang dari industri perfilman Indonesia. Dua film Indonesia, Aruna dan Lidahnya dan Autobiography terpilih untuk ditayangkan di Berlinale Film Festival, Berlin Jerman. Hal ini menjadi prestasi yang besar dan juga menjad bukti bahwa film Indonesia bisa bersaing di pasar perfilman internasional.

Aruna dan Lidahnya karya sutradara Edwin yang diadaptasi dari novel karya Laksmi Pamuntjak dengan judul yang sama didapuk untuk tayang di program Culinary Cinema. Program ini menjadi salah satu program andalan Berlinale, dan merupakan program yang langka di ranah festival film. Hal ini dilihat oleh Meiske Taurisia, Produser film Aruna dan Lidahnya sebagai salah satu kesempatan emas untuk mempromosikan film Indonesia di pasar film global.

Sementara itu, Autobiography karya sutradara Makbul Mubarak terpilih dalam program Berlinale Talents Project Market. Program ini merupakan program Berlinale yang akan mempertemukan pihak produser film dengan co-produser yang potensial serta agen penjualan dan distributor film internasional.

Prestasi ini bukanlah yang pertama yang pernah diraih oleh film Indonesia. Tahun 2018 lalu, film berjudul Kado (A Gift) karya pemuda asal Makassar berhasil meraih penghargaan Best Short Film dalam Venice International Film Festival 2018. Film ini kemudian kembali diikutkan dalam kategori film pendek dalam Sundance Film Festival.

Melihat prestasi ini, Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Endah Wahyu Sulistianti menyampaikan penghargaan dan keinginannya untuk terus meningkatkan kualitas industri perfilman tanah air. Tidak hanya itu, dengan meningkatnya kualitas film maka akan timbul peningkatan penonton film sehingga akan dibutuhkan lebih banyak layar untuk distribusi film di Indonesia.

“Pertumbuhan industri Indonesia sangat pesat yang terlihat dari jumlah penonton mencapai lebih dari 50 juta orang. Kebutuhan layar bioskop di Indonesia itu idealnya sekitar 6.000 layar tapi saat ini baru ada sekitar 1.700 layar,” tutup Endah.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS