Hermawan Kartajaya kembali meluncurkan buku pemasaran terbarunya Entrepreneurial Marketing dengan tajuk The Punakawan Spirit in Digital Times di pasar global. Kali ini, peluncuran tersebut dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vienna, Gustav Selasa (18/04/2023), dihadiri oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Austria dan Austrian-Indonesian Society (AIS).
Peluncuran ini didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Austria. Dalam sambutannya, Akio Alfiano Tamala, Deputy Chief of Mission Republik Indonesia menyambut bahagia peluncuran buku Entrepreneurial Marketing di Kota Musik, Vienna ini. Menurutnya, buku ini dapat menginspirasi dan menjadi panduan bagi entrepreneur dan leaders global di masa depan.
“Pemasaran menjadi topik yang sangat krusial di kehidupan sehari-hari, dan memainkan peran yang signifikan bagi kehidupan. Pemasaran bukan hanya mengenai penjualan atau promosi saja, namun juga bagaimana menyampaikan value kepada stakeholder. Pemasaran juga telah berevolusi sekarang. Di sini, telah hadir PPI Austria dan Austrian-Indonesian Society untuk sama-sama menyaksikan, seperti apa pemasaran yang dipadukan dengan kewirausahaan di masa kini, dan yang akan datang,” katanya.
BACA JUGA: Spirit Punokawan dan Lima Pandawa Jadi Inti Buku Entrepreneurial Marketing
Entrepreneurial Marketing dengan tajuk The Punakawan Spirit in Digital Times ini mendobrak stagnasi pendekatan pemasaran konvensional dengan konektivitas digital dari para konsumen dan perusahaan. Hal ini membawa Philip Kotler sebagai pakar pemasaran dunia, bersama Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MarkPlus, Jacky Mussry, dan Professor Hooi Den Huan untuk menggarap pengertian dan pendekatan entrepreneurial marketing yang lebih kuat guna memastikan kesuksesan suatu perusahaan di masa depan.
Pendekatan entrepreneurial marketing dalam buku itu memadukan mitologi asal Indonesia, yakni Punakawan dan Pandawa yang masuk ke dalam apendiks. Ini merupakan pertama kalinya mitologi Indonesia masuk ke dalam buku berskala internasional.
Konsep OMNI House yang diangkat dari pendekatan ini membawa para penulis mengupas kondisi dinamis dari tahun belakangan ini, termasuk pandemi.
BACA JUGA: Entrepreneurial Marketing, Ketika Profesionalisme Bertemu Entrepreneurship
“Untuk pertama kalinya, saya bisa memasukkan mitologi asal Indonesia ke kancah internasional dengan buku ini. Suatu kebanggaan bagi saya, dan Indonesia tentunya untuk membawa budaya Indonesia mendunia. Ini dapat dijadikan contoh kepada pemuda pemudi Indonesia, seperti para pelajar di Austria. Harapannya, selain untuk menimba ilmu, mereka yang merantau ke negeri orang ini dapat tetap menjunjung tinggi budaya dan berbagai simbol asal Tanah Air,” kata Hermawan.
PPI Austria dan AIS terlihat antusias saat Hermawan Kartajaya memaparkan interkoneksi dari creativity, innovation, entrepreneurship, dan leadership (CI-EL) dengan tingkat kesuksesan suatu perusahaan untuk berkembang di kondisi global yang dinamis. Harapannya, konsep CI-EL dapat diaplikasikan para pelajar, khususnya fresh graduate yang baru memasuki dunia kerja untuk lebih cekatan dalam membaca situasi dan kondisi.
Dengan demikian, ke depannya para pekerja dapat memberikan gagasan ataupun inovasi dan kreasinya yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.
Editor: Ranto Rajagukguk