Carro, platform jual beli mobil bekas berhasil membukukan laba sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) senilai US$ 32 juta atau setara Rp 515,5 miliar (kurs Rp 16.110 per US$). Capaian ini membuat Carro mendapatkan investasi strategis dari Woori Venture Partners di Asia Tenggara guna melakukan ekspansi.
Secara keseluruhan, Carro juga membukukan margin EBITDA sebesar 4%, berdasarkan angka tahun fiskal 2024 yang telah diaudit. Margin laba kotor tahun fiskal 2024 pun meningkat menjadi 12%. Capaian ini didukung oleh kombinasi dari ekspansi margin pasar yang kuat, pertumbuhan pendapatan tambahan yang dipimpin oleh ekosistem, dan optimalisasi produktivitas.
BACA JUGA: Carro Rilis Sertifikasi Asuransi untuk Mobil Bekas
Perusahaan juga melaporkan, bisnis fintech Carro lewat Genie Financial Services, mencatat pertumbuhan yang baik di seluruh wilayah dan menjaga rasio kredit macet (non performing loans/NPL) di bawah 0,5%. Angka ini jauh lebih baik daripada tolok ukur industri. Total pinjaman yang diberikan tumbuh menjadi US$ 370 juta.
Soal ekspansi, dalam 12 bulan terakhir, Carro memperluas kehadirannya ke tujuh pasar, dari Asia Tenggara hingga ke HongKong dan Jepang.
Aaron Tan, Co-Founder dan Group CEO Carro menjelaskan, investasi bakal mendorong ekspansi margin pasar dengan melakukan penjualan silang produk serta layanan tambahan untuk mendorong aliran pendapatan berulang.
BACA JUGA: Carro Akuisisi 50% Saham Perusahaan Rental Mobil MPMRent
“Kami berada dalam posisi yang lebih baik dari sebelumnya untuk meningkatkan skala secara berkelanjutan serta menguntungkan di pasar inti dan kami sangat bersemangat untuk mengembangkan pasar terbaru di Hong Kong dan Jepang,” kata Aaron melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (17/12/2024).
Di sisi lain, Aaron juga menyebut bahwa pihaknya masih kecil di pasar yang sangat besar namun terfragmentasi. Dari sini, ada ruang signifikan untuk pertumbuhan seiring dengan membangun bisnis kami untuk skalabilitas dan keberlanjutan
Menurutnya, capaian tersebut melampaui target awal yang telah ditentukan, yakni dengan pertumbuhan EBITDA 10 kali. Meskipun kondisi makro ekonomi yang menantang, Carro berhasil meningkatkan margin secara signifikan di sebagian besar metrik profitabilitas tahun lalu.
Fokus Carro terhadap kualitas pendapatan dan pendapatan berulang juga telah menghasilkan penurunan 92% dalam kerugian operasional yang dilaporkan dan hampir mencapai laba operasional positif.
Bahkan ketika kas dari kegiatan operasional perusahaan berubah menjadi positif, Carro terus waspada akan likuiditas dan telah membangun dana cadangan lebih dari S$ 400 juta dalam bentuk kas dan fasilitas yang belum ditarik.
“Kami juga telah disiplin dalam mengelola biaya, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan pendapatan yang kuat,” ujarnya.
Sementara itu, Alan Ang, Direktur dari Woori Venture Partners menjelaskan alasan perusahaannya mau berinvestasi di Carro. Dia bilang, perusahaan ini secara jelas adalah pemimpin dalam bidang yang sangat berpotensi akan disrupsi, dengan ruang signifikan untuk pertumbuhan yang luas.
Kemampuan Carro untuk tumbuh secara menguntungkan dalam skala besar adalah bukti kinerja dan komitmen mereka. Sehingga Woori mendukung para pendiri bisnis dan bisnis-bisnis berkelanjutan di seluruh dunia melalui investasi di Carro.
“Kami sangat senang menjadi mitra strategi Carro dan membantu Carro mencapai tahap pertumbuhan berikutnya,” tuturnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz