Menghadapi bulan Ramadan, Tokopedia meluncurkan kampanye Ramadan Ekstra. Melalui kampanye ini Tokopedia menawarkan seluruh konsumen ekstra cashback, ekstra gratis ongkir, ekstra produk eksklusif, ekstra bonus, ekstra diskon, hingga ekstra tiket pesawat ke luar negeri.
“Ramadan tentu menjadi bulan terbaik untuk memberikan yang terbaik buat orang-orang terbaik di sekeliling kita,” ujar William Tanuwijaya, CEO Tokopedia.
Lewat program Ramadan Ekstra, William bersama Tokopedia ingin semua masyarakat Indonesia dapat memenuhi segala persiapan dan kebutuhan Ramadan hingga Lebaran melalui Tokopedia. Ia menambahkan bahwa Tokopedia memili lebih dari 86 juta jenis pilihan produk dengan harga terbaik dan transparan, termasuk kebutuhan mengisi pulsa, membayar tagihan, membeli tiket untuk mudik, hingga kebutuhan sehari-hari lainnya.
“Sepanjang bulan Mei, lewat Tokopedia Ramadan Ekstra, akan banyak promo-promo yang menarik, serta inovasi baru misalnya bagaimana pemirsa TV dapat berinteraksi secara langsung dengan layar televisi,” katanya.
Ramadan Ekstra juga akan menyorot kreator lokal. Setiap harinya, Tokopedia akan menyediakan panggung ekstra bagi produk-produk buatan kreator lokal lewat laman khusus ‘Makers of the Day’. Para kreator lokal terpilih akan mendapat kesempatan bersanding dengan brand-brand berskala nasional hingga internasional dalam menghadirkan produk terbaik bagi masyarakat.
“Ramadan Ekstra akan memberikan kesempatan baru berupa panggung ekstra bagi para brand lokal yang memiliki kualitas produk-layak-saing dengan brand nasional bahkan internasional,” imbuh Garri Juanda, Associate Vice President Tokopedia-Merchant Experience.
Tokopedia berharap Ramadan Ekstra akan memperluas jangkauan para kreator lokal dan memaksimalkan kesempatan baru bagi mereka selama Ramadan. Apalagi berdasarkan data Tokopedia, transaksi penjualan selama Ramadan rata-rata meningkat hingga tiga kali lipat.
“Dengan adanya laman ini, produk dari para brand lokal tersebut bisa menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia dan pada akhirnya misi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia bisa terwujud,” tutup Garri.
Editor: Eko Adiwaluyo