Perkembangan startup dan pelaku UKM di kalangan anak muda memunculkan satu fenomena baru, yakni hadirnya disrupsi dalam beragam bisnis. Namun, kehadiran mereka ini tidak sepatutnya untuk dimusuhi atau bahkan dipandang sebelah mata. Kolaborasi antara startup dan bisnis konvensional diperlukan untuk kemajuan sebuah ekosistem.
Hal ini disampaikan oleh Executive Vice President PT Telkom Regional IV Jawa Tengah-DIY Joko Raharjo. Baginya, generasi muda saat ini sudah paham akan banyak hal, terutama yang berkaitan dengan teknologi. Menurutnya, generasi yang lebih tua sebaiknya mampu memahami apa yang menjadi pola pikir mereka tanpa berkesan untuk menggurui.
“Pengetahuan anak-anak zaman now ini lebih maju dari generasi zaman old,” ujar Joko pada Pertemuan ke-28 BUMN Marketeers Club di Semarang Rabu (14/3/2018).
Ia mencontohkan sebagai perusahaan teknologi, Telkom banyak merangkul para pelaku startup dan mengadaptasi model serta idenya, yang pada kemudian hari menjadi salah satu lini bisnis yang memperkuat jejaring bisnis Telkom baik nasional dan global.
Baginya, BUMN harus lebih sering dalam berkomunikasi dan berkolaborasi untuk kemajuan bisnis dari BUMN itu sendiri. Ia mencontohkan PT Pos Indonesia. Baginya, sebaiknya para BUMN turut mendukung bisnis Pos Indonesia dengan menggunakan layanannya sebagai perusahaan logistik.
Ia menegaskan BUMN harus percaya diri dan tidak bergantung pada tren dan ramalan-ramalan. Sinergi para pelaku BUMN diyakini olehnya mampu mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih besar dari apa yang diprediksikan.
Editor: Sigit Kurniawan