Amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar para Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi terus direalisasikan. Salah satu wadah untuk mewujudkan hal tersebut adalah pertemuan antarBUMN yang diinisiatori oleh pakar pemasaran Indonesia Hermawan Kartajaya. Bertajuk BUMN Marketeers Club, para pejabat perusahaan plat merah Indonesia telah merampungkan pertemuan bulanan mereka yang ke-45. Kali ini, Pertamina yang menjadi host, menunjukkan ke”gila”annya dalam menjalankan bisnis.
“Penting BUMN bersinergi. Namun, kali ini di dalam format yang informal diharapkan sinergi semakin lancar. Ini menjadi pertemuan ke 45, dengan host pertama di BNI pada zaman Dahlan Iskan menjadi Menteri BUMN,” jelas Founder & Chairman Hermawan Kartajaya pada BUMN Marketeers Club di Kantor Pusat Pertamina.
Hermawan pun menekankan pentingnya para BUMN memegang teguh sisi marketing mereka lantaran presiden saat ini sangat berorientasi pada marketing. Presiden Jokowi merupakan Presiden pertama yang berorientasi pada marketing.
“Saya sudah cukup lama tahu mengenai pertemuan ini, tapi tidak sadar sudah mencapai pertemuan ke 45. Ternyata, BUMN sudah cukup lama memikirkan mengenai branding dan marketing. Di sini, saya ingin mengucapkan terima kasih ke Hermawan sebagai spesialis branding di Indonesia,” ucap Menteri BUMN Rini Soemarno pada sambutannya.
Sebagai tuan rumah, Pertamina berbagi seputar strategi pemasaran dan pencapaian mereka atas strategi tersebut. “Salah satu pemikiran bisnis yang tengah kami coba ubah adalah tidak ada batasan pada sebuah strategi pemasaran kecuali batasan norma dan agama. Ayo kita berpikir like there is no box,” jelas Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina.
Bagi Ahmad Bambang, menjadi seorang yang genius dan gila beda tipis perbedaannya. Berpikir gila jadi kunci sukses Pertamina dalam menjalankan bisnisnya yang terangkum dalam D’Gil (Ide Gila) Marketing.
Editor: Eko Adiwaluyo