Bunga majemuk adalah konsep yang sangat penting dalam dunia investasi. Bagi investor, bunga majemuk bisa menjadi teman juga musuh. Namun, bagi kebanyakan orang, konsep ini masih terasa asing dan sulit dipahami.
Bunga majemuk kerap kali disebut sebagai bunga berbunga, atau istilah yang paling terkenal adalah compound interest. Ada pepatah terkenal dari ilmuwan ternama Albert Einstein perihal bunga majemuk. Katanya “compound interest is the eight wonder of the world. He who understands it, earns it, he who doesn’t, pays it.”
Artinya, mereka yang mampu memahaminya, akan mendapat untung. Dan mereka yang tidak, justru akan merugi. Ini juga diamini oleh investor legendaris yang juga salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffet. Katanya, bunga majemuk adalah salah satu kunci yang membuat investor kaya.
BACA JUGA: Uang Kertas: Sejarah, Bahan Pembuatan dan Kegunaannya
Lalu apa itu bunga majemuk? Berikut seputar bunga majemuk yang telah dirangkum oleh redaksi Marketeers.
Apa yang dimaksud dengan bunga majemuk?
Dalam buku “Matematika Bisnis untuk Pemula,” Irfandy Azis mengatakan bunga majemuk adalah bunga yang dihasilkan dari jumlah pokok dan bunga yang telah diakumulasi sebelumnya. Dalam investasi, bunga majemuk dapat diperoleh dari investasi yang dipegang dalam jangka waktu yang lama.
Misalnya, jika Anda menanamkan uang dalam investasi yang memberikan bunga majemuk 10% per tahun, maka pada tahun pertama, Anda akan memperoleh bunga 10% dari jumlah investasi yang Anda tanamkan. Namun, pada tahun kedua, Anda akan memperoleh bunga 10% dari jumlah investasi Anda ditambah bunga yang telah diakumulasi pada tahun pertama.
BACA JUGA: Letter of Intent: Arti, Fungsi, dan Keterikatannya dalam Hukum
Bagaimana cara menghitung bunga majemuk?
Bunga majemuk sangat penting dalam investasi karena dapat mempengaruhi hasil investasi dalam jangka waktu panjang. Sebagai contoh, jika Anda menanamkan uang dalam investasi yang memberikan bunga majemuk 10% per tahun dan Anda menanamkan uang sebesar Rp 1.000.000, maka pada tahun pertama kamu akan memperoleh bunga sebesar Rp 100.000.
Namun, pada tahun kedua, Anda akan memperoleh bunga sebesar Rp 110.000 (10% dari Rp1.100.000), dan pada tahun ketiga Anda akan memperoleh bunga sebesar Rp 121.000 (10% dari Rp1.210.000), dan seterusnya.
Dari perhitungan ini, bisa kita lihat mengapa bunga majemuk ini bisa dikatakan teman dan bisa juga menjadi musuh.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz