Menunggu merupakan kegiatan yang paling membosankan. Ungkapan ini ada benarnya, terutama bagi masyarakat perkotaan dengan segudang aktivitasnya. Bagi para pengguna transportasi publik seperti bus, misalnya, sering kali waktu terbuang sia-sia hanya karena menunggu bus terlalu lama. Tak hanya rugi secara waktu, menunggu bus yang tak kunjung datang tentu menimbulkan rasa bosan. Ketidakpastian posisi bus yang sedang ditunggu membuat banyak orang menjadi emosi. Permasalahan inilah yang menjadi inspirasi dalam mewujudkan aplikasi bernama Bus In Time.
Aplikasi ini bekerja menggunakan bluetooth yang terpasang dalam bus. Teknologi Bluetooth Low Energy yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini lebih murah bila dibandingkan dengan GPS tracker. Melalui teknologi ini, penumpang yang ada di dalam bus akan mendapat notifikasi untuk berbagi informasi posisi bus tersebut. Mereka bisa berpartisipasi secara aktif untuk memberikan data. Dengan ini, orang-orang yang menunggu bus di halte mendapat kepastian tentang lokasi keberadaan bus yang sedang ditunggu.
Aplikasi ini berhasil dibuat hanya dalam waktu sebulan. Yang lebih mengagumkan, karya tersebut dibuat oleh sekelompok mahasiswa asal Indonesia. Mereka adalah Sonny Lazuardi Hermawan, Yogi Salomo Mangontang Pratama, Alif Raditya Rochman, Faishal Tanjung Maoludyo, dan Ignatius Evan Daryanto. Dalam kompetisi bertajuk AndroidOne Hack For Impact, aplikasi yang dibuat oleh para mahasiswa Institut Teknologi Bandung ini menjadi salah satu pemenangnya. Tim ini berhasil mengalahkan lebih dari 50 tim lainnya se-Indonesia dalam kompetisi yang diadakan oleh Google Indonesia yang bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta.
Agar lebih menarik, aplikasi Bus In Time akan menyediakan berbagai hadiah bagi para pengguna yang aktif memberikan informasi. Akan ada rating yang menunjukkan orang-orang yang paling sering berkontribusi. Naik bus gratis menjadi salah satu hadiah yang akan didapatkan oleh mereka yang paling aktif. “Orang-orang jadi lebih semangat untuk naik transportasi publik,” ungkap Sonny di Jakarta, Minggu (29/3/2015).
Kota Bandung dan Jakarta menjadi target pertama untuk penerapan aplikasi ini. Tim tengah melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah. Setelah mendapatkan izin, ditargetkan dalam waktu dua bulan aplikasi ini sudah bisa diunduh melalui Google Play. Dengan adanya aplikasi ini, para pengguna bus akan terhindar dari bosannya menunggu tanpa kepastian. Tidak sabar?