Belum lama ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dalam Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia mengenai pentingnya diplomasi ekonomi. Dalam hal ini, Jokowi memandang peran para diplomat agar menjadi duta investasi dan ekspor.
Hal ini pun mendorong perubahan pola pikir di tiap-tiap Kantor Perwakilan RI. Masing-masing negara menjadi lebih proaktif untuk mencari peluang-peluang investasi yang berorientasi pada substitusi impor sekaligus ekspor yang mengarah pada produk-produk setengah jadi maupun finished goods.
Jokowi juga mengatakan pentingnya kinerja yang terukur. “Saya minta ada sebuah KPI (Key Performance Indicators) yang jelas, yang terukur,” kata Presiden. Hal ini semakin memacu Kantor Perwakilan RI untuk re-orientasi dan melakukan market intelligence yang lebih mumpuni.
Belajar dari Kantor Perwakilan RI di Cape Town
Afrika secara keseluruhan merupakan salah satu kawasan yang cukup menjanjikan bagi Indonesia. Namun, sebagai salah satu negara G20, Afrika Selatan memiliki tantangan tersendiri.
Kantor Perwakilan RI di Cape Town mulai melakukan langkah-langkah yang tidak biasa, dengan menjalankan fungsi pemasaran dan penjualan. Keluar dari rutinitas diplomasi yang selama ini dilakukan.
Analisis lanskap dilakukan sebagai langkah awal dengan mengidentifikasi sektor-sektor potensial yang mampu meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan.
Tidak hanya komoditas yang seringkali tercatat dalam transaksi perdagangan internasional, dilakukan pula identifikasi produk-produk konsumsi (consumer products) yang mampu bersaing di pasar. Mulai dari makanan dan minuman, personal care, elektronik, hingga furniture.
Identifikasi supplier juga dilakukan agar memudahkan kantor perwakilan dalam memahami product knowledge dan mengetahui potential buyer mana yang diharapkan. Sehingga, ketika memasarkan produk, akan lebih mudah dalam menjelaskan gambaran umumnya.
“Sesuai arahan Presiden Jokowi dan Ibu Menlu, Kantor Perwakilan RI mesti mengedepankan peningkatan transaksi ekonomi (investasi dan perdagangan),” kata Mohamad Siradj Parwito, Konsul Jenderal kepada Konsulat Jenderal RI di Cape Town.
Harapannya, Kantor Perwakilan ini mampu untuk segera beradaptasi menjadi kepala kantor perwakilan yang lebih proaktif, taktis, dan terukur.