Ketika perusahaan ingin melakukan strategi marketing, maka buyer persona adalah salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan. Buyer persona manjadi gambaran siapa target pelanggan yang ingin Anda sasar.
Pengetahuan dan wawasan siapa pelanggan Anda akan membantu tim untuk membuat strategi marketing yang tepat dan efektif. Kebutaan dan ketidaktahuan marketer dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan jelas akan menyulitkan bisnis untuk menghasilkan penjualan dan pendapatan yang sesuai target.
Oleh karena itu, sebelum Anda melakukan penjualan, Anda perlu mengidentifikasi buyer persona dari produk yang Anda miliki. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini:
Apa itu buyer persona?
Dilansir dari Hubspot, buyer persona adalah sebuah representasi semi-fiksi dari pelanggan ideal Anda berdasarkan data dan hasil riset. Buyer persona ini akan membantu Anda untuk lebih fokus pada waktu dan prospek yang berkualitas, memandu pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan target pelanggan, dan selaras dengan seluruh proses operasional dalam organisasi, mulai dari marketing, sales, hingga pelayanan.
Seluruh strategi pemasaran dan penjualan yang Anda lakukan akan sesuai dengan karakteristik dari calon pelanggan Anda. Hal ini tentu akan berdampak baik bagi penjualan.
Anda dapat lebih banyak menarik calon pelanggan dengan memaksimalkan waktu yang ada. Buyer persona yang baik bisa Anda dapatkan melalui proses empati, riset, dan pendalaman mengenai background pelanggan, kesukaan, kebutuhan, kebiasaan, keluhan, dan keinginan yang dapat memuaskan.
BACA JUGA: Green Marketing: Cintai Bumi dengan Strategi Pemasaran Berkelanjutan
Mengapa buyer persona penting?
Buyer persona membantu Anda untuk dapat memahami lebih dalam dan lebih baik mengenai pelanggan Anda. Hal ini akan memudahkan Anda untuk membuat konten, pesan iklan, pengembangan produk, dan layanan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan yang dimiliki oleh target pasar Anda.
Buyer persona yang kuat akan lebih akurat karena berdasarkan riset pasar dan informasi yang Anda dapatkan dari data aktual pelanggan. Data ini bisa Anda ambil dari survei calon pelanggan dan wawancara.
Banyaknya persona yang Anda miliki akan selalu tergantung dengan kebutuhan bisnis yang Anda miliki. Anda bisa membuatnya satu, dua, atau bahkan sepuluh hingga 20.
Namun, jika Anda baru pertama kali memiliki buyer persona, maka mulailah dari membuatnya satu terlebih dahulu. Anda bisa menambahkan lebih banyak persona ketika Anda membutuhkannya lagi.
Bagaimana penggunaan buyer persona dalam marketing?
Pada dasarnya, penggunaan persona sangat berguna ketika Anda ingin membuat konten dan pesan iklan yang menarik calon pelanggan. Hal ini juga akan membantu Anda untuk menargetkan strategi marketing yang lebih terpersonalisasi di berbagai segmen audiens.
Sebagai contoh, daripada Anda mengirim email iklan kepada semua prospek yang ada di database tanpa personalisasi, Anda dapat melakukan segmentasi prospek berdasarkan persona pembeli dan menyesuaikan setiap iklan yang ingin ditawarkan.
Pekerjaan ini mungkin menjadi lebih sulit dan membutuhkan usaha lebih, namun hasil yang bisa Anda dapatkan bisa jauh lebih baik. Anda akan mendapatkan pelanggan yang benar-benar butuh dan ingin menggunakan produk Anda.
Bahkan, Anda juga dapat memilih calon pelanggan yang memang tidak sesuai dengan target pasar. Dengan begitu, Anda tidak perlu melakukan pemasaran kepada mereka. Anda akan lebih hemat biaya dan produktivitas jauh lebih terukur.
BACA JUGA: Market Development: Cermat Temukan Peluang dan Potensi Pasar Baru
Bagaimana langkah membuat buyer persona?
Buyer persona tidak hanya sekadar gambaran seseorang yang ingin Anda ajak berbincang, melainkan harus benar-benar sesuai dengan data asli dan tujuan strategis. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk membuat persona pelanggan.
1. Lakukan riset pelanggan
Ini adalah waktunya Anda melakukan riset mendalam mengenai siapa pelanggan yang ingin Anda sasar. Anda bisa mendapatkan data dari social media analytics, seperti Facebook Audience Insights, Google Analytics, bahkan database yang Anda miliki.
Data yang bisa Anda ambil umumnya meliputi, umur, lokasi geografis, ketertarikan, kebutuhan, kebiasaan, gaya hidup, bahkan permasalahan yang dialami pelanggan. Anda juga bisa memahami kehidupan sosial dari target audiens Anda dan memperhatikan bagaimana kompetitor produk Anda melayani pelanggannya.
2. Identifikasi pain dan gain pelanggan
Setelah Anda memiliki data pelanggan, Anda perlu mengidentifikasi pain (rasa sakit, keluhan, dan masalah) dan gain (ketertarikan, kebutuhan, dan keinginan) pelanggan. Anda perlu mengetahui apa motivasi pelanggan Anda ketika membeli produk tertentu.
Anda harus bisa berempati dan mencoba merasakan permasalahan yang bisa Anda selesaikan dengan produk yang dimiliki.
3. Pahami bagaimana Anda dapat membantu pelanggan Anda
Setelah Anda memahami permasalahan dan kebutuhan pelanggan Anda, maka Anda perlu memikirkan bagaimana cara dapat membantu mereka. Hal ini berkaitan dengan produk yang Anda tawarkan.
Analisis fitur dan manfaat yang bisa pelanggan Anda dapatkan dari produk dan layanan Anda. Anda perlu merancang produk yang benar-benar bisa membuat hidup pelanggan Anda jauh lebih mudah dan baik.
Dalam hal ini, Anda perlu mengetahui perjalanan pembelian (customer journey) pelanggan Anda. Cari tahu secara mendalam apa saja yang bisa Anda berikan kepada pelanggan.
4. Buat buyer persona produk Anda
Kumpulkan seluruh data karakteristik pelanggan yang Anda sudah riset sebelumnya. Anda akan mendapatkan data unik mengenai siapa pelanggan Anda.
Berikan buyer persona Anda nama, pekerjaan, tempat tinggal, dan berbagai karakteristik pelengkap lainnya. Buat persona Anda hingga benar-benar terlihat seperti orang yang sebenarnya.
Data tersebut tidak hanya sekadar deretan karakteristik seseorang saja. Buyer persona adalah deskripsi spesifik dari calon pelanggan potensial Anda.
Anda akan memiliki gambaran pembeli Anda pada masa mendatang dengan pendekatan humanis. Dengan begitu, Anda akan dapat lebih akurat menyasar target audiens dan menawarkan produk yang paling sesuai dengan karakteristik calon pelanggan Anda.
BACA JUGA: Freemium: Taktik Marketing Startup dengan Model Bisnis Internet
Berikut contoh template buyer persona yang bisa Anda jadikan acuan.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai buyer persona yang perlu Anda miliki ketika ingin melakukan strategi marketing. Persona yang tepat akan membantu Anda untuk memiliki strategi pemasaran yang lebih terpersonalisasi dan spesifik.
Anda dapat lebih mudah memahami siapa calon pelanggan dan menawarkan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Buatlah buyer persona yang baik berdasarkan hasil riset dan empati yang mendalam.
Temukan pain dan gain pelanggan, serta selesaikan permasalahannya dengan produk yang ingin Anda tawarkan.
Editor: Ranto Rajagukguk