Beberapa pengguna Instagram mengaku telah mengalami pengambilalihan akun Instagram dan tidak dapat melakukan akses terhadap akun yang mereka miliki. Menurut para korban, begitu para pelaku membajak akun Instagram, mereka mengubah nama-nama akun, gambar profil, e-mail dan nomor telepon. Hal ini membuat hampir tidak mungkin untuk memulihkan akses.
Kendati demikian, Instagram telah menerbitkan pernyataan terkait hal tersebut dalam laman di bawah ini:
https://instagram-press.com/blog/2018/08/14/issue-affecting-access-to-instagram-accounts/
Nadezhda Demidova, Peneliti Keamanan Kaspersky Lab mengungkapkan, sejauh ini, tidak ada data yang valid tentang bagaimana pelaku mendapatkan akses ke profil Instagram banyak orang. Akan tetapi, metode yang paling umum dipakai pelaku melalui serangan semacam ini adalah phishing.
Dalam banyak contoh, pengguna Instagram sendiri penuh kerentanan yang mudah diretas. Mereka memberikan kredensial dengan memasukannya ke situs phishing, aplikasi yang tidak bersertifikat, dan replika laman otentik.
“Karena popularitasnya, Instagram selalu menarik banyak penipuan. Sementara, jumlah orang yang menggunakan platform tersebut sekarang lebih dari satu miliar,” kata Nadezhda.
Setelah pelaku meretas akun pengguna, mereka dapat mengakses data pribadi pengguna dan korespondensi mereka. “Dan profil pengguna dapat diubah menjadi sumber konten jahat, phishing, dan spam,” kata dia lagi.
Agar tetap aman, pengguna disarankan untuk mengambil langkah-langkah berikut:
- Jangan klik tautan yang mencurigakan
- Periksa alamat laman di mana Anda akan berencana memasukkan informasi pribadi Anda
- Gunakan aplikasi jejaring sosial resmi yang dipasang dari sumber tepercaya
- Jangan bagikan informasi login akun Anda dengan aplikasi pihak ketiga
Editor: Sigit Kurniawan