Cara AIG Indonesia Sikapi Risiko Piutang dalam Ekspor

marketeers article
Ilustrasi ekspor. Sumber gambar: 123rf.

Risiko piutang pada perdagangan ekspor seharusnya menjadi perhatian bagi para pemainnya. Menjawab kebutuhan perlindungan dari risiko tersebut, PT AIG Insurance Indonesia (“AIG Indonesia”) meluncurkan inovasi dan produk perlindungan berupa asuransi Kredit Perdagangan Komprehensif (“Trade Credit”).

Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan potensi perdagangan ekspor komoditas non-migas di tahun 2016 ini. “Berbagai faktor dapat menimbulkan risiko gagal bayar pada transaksi perdagangan ekspor, hal ini tentu saja dapat merugikan bisnis para pelaku industri. AIG Indonesia berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan perdagangan ekspor non-migas di Indonesia melalui asuransi Trade Credit”, jelas Sonny Lambey, Direktur AIG Indonesia.

Sonny menambahkan, sebagai salah satu bentuk dukungan, AIG Indonesia melakukan serangkaian program untuk meningkatkan kesadaran para pelaku industri akan pentingnya pemahaman risiko- risiko saat melakukan perdagangan ekspor.

“AIG telah memiliki pengalaman memberikan perlindungan perdagangan ekspor melalui produk Asuransi Trade Credit selama lebih dari 30 tahun di dunia. Diharapkan asuransi ini akan memberikan kenyamanan dan keyakinan bagi pengusaha atau pelaku industri dalam bertransaksi,” tambah Christopher Shortell, Head of Trade Credit, Political & Surety of AIG Asia Pacific.

Christopher menambahkan, gagal bayar dapat disebabkan oleh faktor iklim ekonomi, keuangan, politik atau pun bencana alam. Hal – hal inilah yang menjadi fitur perlindungan dari Asuransi Trade Credit.

Asuransi Trade Credit memberikan perlindungan bagi produk-produk non-migas seperti Agrobisnis, kimia dan obat-obatan, makanan dan minuman, furnitur, tekstil, suku cadang kendaraan bermotor, ban kendaraan, sepatu, elektronik, dan lainnya. Asuransi ini ditawarkan melalui jalur distribusi pialang asuransi. 

    Related

    award
    SPSAwArDS