Ekonomi kreatif di Indonesia menurut Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf memiliki peran yang begitu besar. Kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) 2018 diharapkan mencapai lebih dari Rp 1.000 Triliun. Guna memacu hal ini, Bekraf bersama Grab mengadakan kerjasama strategis dalam menyelenggarakan World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali (6-8 November 2018). Seperti apa?
Kerjasama ini dilaksanakan dalam upaya mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia yang sejalan dengan master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’.
“Hal ini sejalan dengan misi Bekraf untuk membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif pada tahun 2030. Salah satunya dengan menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia untuk mencapai ekonomi kreatif yang mandiri,” ungkap Triawan di Jakarta, Senin (05/11/2018).
Dukungan Grab dalam penyelenggaraan WCCE diharapkan dapat menyukseskan konferensi internasional untuk industri kreatif yang pertama di dunia. WCCE direncanakan akan melibatkan 15.000 peserta dari berbagai latar belakang termasuk pemerintahan, entrepreneur, korporasi, dan aktivis serta pelaku industri kreatif lain. Acara ini akan membahas dampak sosial ekonomi kreatif, regulasi hak-hak industri kreatif, serta juga langkah membawa ekosistem kreatif ekonomi ke tahap lebih lanjut.
“Dukungan Grab dalam penyelenggaraan WCCE di Bali merupakan sebuah permulaan dari kolaborasi kami dengan Bekraf. Kami tentunya berkomitmen dan akan berkolaborasi lebih lanjut dengan Bekraf untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada 2020,” kata Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia.
Sejak tahun lalu, Grab telah memberdayakan lebih dari lima juta pengusaha mikro Indonesia, antara lain melalui akuisisi Kudo. “Kami memiliki program Grab Ventures yang sejalan dengan misi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), beserta Bekraf,” ungkap Ridzki.
Ia mengatakan kerjasama ini merupakan langkah jangka panjang dalam upaya mendukung Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.
Editor: Sigit Kurniawan