Apakah Anda pernah mendengar film Battle of Surabaya (BoS)? Bagi Anda yang belum pernah mendengarnya, BoS merupakan film animasi garapan MSV Pictures STMIK AMIKOM Yogyakarta. Film BoS merupakan sebuah film perjuangan Musa di tanah Surabaya di masa Kemerdekaan. Aryanto Yuniawan selaku Sutradara film ini mengaku meramu ide, cerita, dan karakter untuk menjadikan film animasi yang menyasar pasar global tersebut menjadi WOW. Tidak hanya itu, Aryanto mengkombinasikan konsep 5A dan Marketing 3.0 dari Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya untuk kampanye pemasaran film ini.
Aryanto mengatakan MSV Pictures menerapkan konsep horizontal, inklusif, dan sosial untuk film animasi dengan tema kebudayaan ini. MSV Pictures membuat fanpage di media sosial dan agar tidak ada jarak. Mereka juga memakai sebutan standar di BoS adalah kakak. Ini salah satu poin ynag menunjukkan bahwa BoS tampil dengan horizontal. Selain itu, MSV Pictures juga bersifat inklusif, yaitu terbuka dan merangkul publik. MSV Pictures membuka kesempatan untuk co-creation dengan masyarakat, seperti menyelenggarakan pooling di fanpage untuk kreasi game.
“Selain horizontal dan inklusif, MSV Pictures juga menerapkan prinsip sosial dengan tampil apa adanya dan sangat menerima masukan dari masyarakat yang dikirim melalui media sosial,” ujar Aryanto saat peluncuran Trailer BoS di acara XXI Short Film Festival 2015 di Epicentrum, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Tidak hanya berhenti di ketiga prinsip tadi, Aryanto memaparkan langkah-langkah yan timnya lakukan untuk membawa BoS menjadi WOW. Terdapat konsep 5A yang diusung yaitu Appeal, Aware, Ask, Act, dan Advocate.
Untuk mengubah Aware menjadi Appeal, tim MSV tidak ragu untuk memamerkan karya mereka ke berbagai festival agar tercipta awareness. Dari berbagai festival tersebut, MSV Pictures semakin dikenal dan mendapatkan beberapa penghargaan, yaitu sebagai nominasi Golden Trailer Awards untuk Best Foreign Animation Trailer yang disejajarkan dengan Ernest&Celestine, Tarzan, The Wind Rise, dan Postman Pat. Lalu, mendapatkan penghargaan dari International Movie Trailer Festival 2013, dan sebagainya.
“Selain mengikuti festival, kami juga mengadakan exhibition dan workshop animasi dengan senang hati,” tambahnya.
Setelah itu, lanjut ke tahapan Appeal to Ask, MSV Pictures membangun karakter Musa, Yumna, dan karakter lainnya dengan berbagai cara, yaitu membuat koleksi kartu karakter BoS yang bisa didapatkan di Google Play, menyelenggarakan cosplay di berbagai acara, hingga menjual merchandise BoS. Ketika semua itu dijalankan, tentu masyarakat akan bertanya kapankah film BoS ini akan tayang di bioskop.
Setelah memunculkan pertanyaan tersebut, MSV Pictures terus mempromosikan film ini agar diadvokasi oleh masyarakat Indonesia. Terdapat beberapa tokoh yang telah mengadvokasi film ini adalah Hermawan Kartajaya, Mari Elka pangestu, bahkan Disney Asia Pasific telah mendatangi studio MSV Pictures di Indonesia. Dengan segala upaya dan kerja keras tim MSV Pictures, diharapkan film yang akan tayang Agustus 2015 ini bisa diterima di pasar Indonesia dan pasar global tentunya.
Akankan Battle of Surabaya mendunia? Kita tunggu kiprahnya.