Air minum dalam kemasan (AMDK) berwujud galon saat ini dipasarkan lewat dua metode, yakni air yang diisi ulang oleh produsen brand tersebut dan air yang diisi pihak ketiga. AMDK galon yang diisi pihak ketiga masih diminati oleh sejumlah masyarakat karena menawarkan harga yang jauh lebih murah.
Akan tetapi, air galon yang diisi ulang oleh produsen juga jadi pilihan bagi konsumen yang ingin mendapat jaminan kualitas. Dikutip dari channel YouTube iNews Pandeglang pada Senin (19/6/2023), beberapa bulan lalu Polres Cilegon sempat mengungkap oknum yang memanfaatkan peluang dari pasar AMDK.
Oknum itu memasarkan air isi ulang pihak ketiga sebagai galon asli yang diisi ulang oleh produsen. Hal itu dilakukan dengan bermodalkan segel asli.
Dengan begitu, ia bisa mengambil untung yang sangat besar karena AMDK isi ulang pihak ketiga bisa dijual dengan harga yang setara asli sehingga sangat merugikan masyarakat dan berpotensi mengganggu kesehatan.
BACA JUGA: Strategi AXIS-Y Indonesia Lawan Maraknya Peredaran Produk Palsu
Dalam video itu, Polres Cilegon pun memberikan edukasi soal cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam memastikan keaslian galon. Galon asli dari brand besar pasti dilengkapi dengan sejumlah indikator untuk menghindari pemalsuan.
Salah satunya adalah dengan memberikan kode unik. Kode unik itu sendiri terdapat pada bagian galon, yakni di badan atau di leher galon. Kode itu pun memiliki kesamaan dengan kode yang terdapat pada segel.
Artinya, salah satu cara yang bisa dilakukan masyarakat dalam memastikan keaslian segel adalah dengan memeriksa keseragaman kode di bagian segel dan di bagian galon. Cara ini perlu dilakukan karena bukan tak mungkin saat ini masih ada oknum yang melakukan tindakan pemalsuan.
Pasalnya, saat video itu diunggah kembali di media sosial beberapa hari lalu, video itu mendapat banyak respons dari netizen.
BACA JUGA: Perangi Barang Palsu, Tokopedia Gandeng DJKI
Di akun TikTok @AynkDwiShopp, video itu ditanggapi oleh ribuan netizen. Salah satu netizen dengan akun @19maret mengungkap sempat merasakan perbedaan kualitas dari AMDK yang dikonsumsi.
“Pantes aja emak gua kalo beli berasa gak enak melulu, sampe gua beli botol yang literan aja, ternyata oh ternyata ckck…,” tulis akun tersebut.
Hal serupa pun diungkap oleh akun @sunshine. “Pernah beli segalon kebuang karena rasanya beda, oh ini…,” tulis akun itu.
Sementara itu, netizen lainya mengungkap pemalsuan juga terjadi di wilayah lain. “Banyak banget di wilayah Jawa Tengah Pak Pol…,” kata akun @Arfi Sahara.
Kondisi ini pun perlu jadi perhatian beragam stakeholder termasuk produsen. Pasalnya, hal ini bisa terjadi karena ternyata segel AMDK bisa didapat oleh oknum pemalsuan.
Editor: Ranto Rajagukguk