Menjaga hubungan dengan nasabah atau customer bisa dilakukan dengan berbagai cara. PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) misalnya, menjadikan perayaan Tahun Baru Imlek 2018 untuk memanjakan lebih dari 1.000 para nasabah prioritas dan mitra bisnisnya. Melalui tema The Story of Two Cultures Meet in Harmony, DBS Spring Festival 2018 menghadirkan berbagai pertunjukan hiburan dan atraksi menarik yang kental dengan akulturasi budaya Tiongkok dan Indonesia, sehingga para tamu merasakan nuansa dan pengalaman langsung tentang kekayaan akulturasi budaya Tiongkok dan Indonesia.
Paulus Sutisna, President Director PT Bank DBS Indonesia mengungkapkan, selain merayakan Tahun Baru Imlek, DBS Spring Festival juga diadakan sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih untuk para nasabah dan mitra atas dukungan dan kepercayaannya. “Tahun ini juga sangat spesial karena secara bersamaan kita merayakan hari jadi DBS Group yang ke-50. Di tahun anjing ini, kami berharap keadaan perekonomian dan bisnis di Indonesia semakin baik lagi. Untuk Bank DBS sendiri, tentu kami berharap untuk dapat terus meningkatkan kualitas layanan kami bagi nasabah dan mitra, terlebih pasca akuisisi DBS terhadap bisnis retail and wealth management ANZ,” katanya.
Tema DBS Spring Festival tahun ini terinspirasi dari pertemanan dan kesetiaan dari para nasabah dan mitra bisnis terhadap Bank DBS Indonesia, layaknya kebudayaan Tiongkok dan Indonesia yang telah membaur sejak ratusan tahun lalu.
Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia mengatakan, DBS Spring Festival diadakan di setiap negara di mana DBS beroperasi. Setiap tahunnya, DBS Spring Festival mengusung tema yang berbeda. “Melalui tema ini, kami ingin menceritakan bagaimana budaya Tiongkok sudah sangat melekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, dan melahirkan beberapa tradisi yang menarik. Hal ini tentu juga menggambarkan kesatuan negara Indonesia sebagai bangsa dengan ragam kebudayaan, layaknya Bank DBS yang lahir dan besar di Asia dengan berbagai latar belakang kebudayaan yang ada,” katanya.