Cara Game of Thrones Dongkrak Jumlah Penonton Asia

marketeers article

Demam serial fantasi asal Amerika Serikat (AS), Game of Thrones tengah melanda dunia. Memasuki beberapa minggu terakhir menuju episode terakhir, serial acara HBO ini berhasil menguasai pasar pertelevisian di AS, Eropa, bahkan Asia. Dalam dua musim terakhir, angka pemirsa meroket di seluruh wilayah jangkauan HBO. Lalu strategi apa yang sebenarnya mereka gunakan dalam mendongkrak jumlah penonton ini?

Dilansir dari forbes.com, popularitas Game of Thrones telah terjadi di negara-negara berbahasa inggris selama tujuh musim terakhir. Hal ini berbeda dengan Asia yang baru mengalami peningkatan drastis dalam beberapa waktu terakhir.

CEO HBO Asia Jonathan Spink dalam forbes.com mengatakan, Game of Thrones telah mengalami lonjakan signifikan dalam penayangan di Asia, “Episode pertama Game of Thrones Season 7 mengalami peningkatan sebesar 50% di Singapura, 24% di Filipina, dan 24% di Taiwan dibandingkan dengan Season 6.”

Aksesibilitas dan Isu Pembajakan

Kunci sukses Game of Thrones dijelaskan Jonathan tak lepas dari upaya mereka untuk meningkatkan aksesibilitas serial itu. HBO telah berupaya memasarkan program mereka secara global untuk memastikan semua wilayah dapat mengakses program mereka dengan cara yang sesuai dengan karakteristik dan habit pemirsa di tiap-tiap wilayah.

Dalam dua tahun terakhir, Game of Thrones menggunakan beberapa bahasa baru di Asia untuk memudahkan pemirsa lokal memahami serial tersebut, di antaranya Game of Thrones hadir dalam bahasa Thailand untuk pertama kali pada awal 2017.

Tidak hanya aksesibilitas, perusahaan juga berupaya memerangi pembajakan yang telah menjadi isu di luar negeri dengan melakukan simulcasting musim pertunjukan yang lebih baru di seluruh dunia. Hampir seluruh program original saat ini distimulasikan melintasi wilayah HBO, termasuk di Hong Kong, Indonesia, India, Myanmar, dan Vietnam.

Taktik ini dikatakan Jonathnan menunjukkan keuntungan di hampir seluruh wilayah. Di Inggris, Sky Atlantic mencatat, jumlah penonton untuk pemutaran perdana Game of Thrones Season 7 pada pukul 02.00 pagi berhasil mengumpulkan 4,7 juta pemirsa dalam waktu satu minggu. Ini merupakan jumlah pemirsa terbesar dari program apa pun yang pernah ada di Sky Atlantic.

Seperti disebut sebelumnya, Game of Thrones juga mengalami peningkatan jumlah penonton di Asia, termasuk China yang selama ini rentan terhadap isu pembajakan. Setelah debut awal yang cukup mengecewakan pada 2012 di China, kini Game of Thrones berhasil mendongkrak jumlah pemirsa di negara tirai bambu tersebut. Upaya promosi dan keterlibatan penggemar secara online yang dijalankan perusahaan menjadikan serial ini meraih peringkat 9.6/10 di Douban, situs ulasan terpopuler di China.

Meski meraih lonjakan jumlah penonton, masalah pembajakan tetap menjadi isu di China. Episode pun diedit dan disensor untuk mematuhi peraturan ketat terkait “public morality” sehingga menghasilkan potongan scene yang jauh lebih pendek. Pada episode dalam season pertama misalnya, episode berbahasa mandarin ini dikemas lebih pendek 11 menit dari versi HBO asli. Untuk itu, pemirsa di China kemudian beralih ke layanan streaming untuk melihat episode lengkap yang tidak diedit.

Peningkatan Pemasaran di Asia

Dalam beberapa waktu terakhir, popularitas Game of Thrones di Asia telah mendorong HBO untuk terus meningkatkan upaya pemasaran mereka di seluruh wilayah. Ketika menjelang Season 6, aktris Maisie Williams (Arya Stark) mengunjungi Jepang, dan Liam Cunningham (Davos Seaworth) mengunjungi Thailand menjelang Season 7.

Pertengahan 2017, pusat perbelanjaan Indigo di Beijing menyediakan tempat berfoto yang menampilkan replika dari Game of Thrones kepada para pengunjung.

Yang tak kalah menarik, untuk membidik market Asia, Singapura pada 2016 dipilih oleh tim Game of Thrones sebagai tuan rumah Worlds of Westeros di Asia. Event ini memberi kesempatan bagi para penggemar untuk memanfaatkan The Wall in VR dengan konsep seni dari pertunjukan. Awal musim panas tahun ini, White Walkers pun terlihat berkeliling di Hong Kong, membagikan yogurt secara gratis, dan berpose untuk difoto.

Fakta menunjukkan, upaya ini mampu mendongkrak jumlah penonton Game of Thrones di seluruh dunia, termasuk kawasan Asia untuk pemutaran perdana musim ini. Forbes melansir, episode-episode Game of Thrones berikutnya dengan mudah menarik lebih dari 10 juta pemirsa di setiap minggu. Forbes bahkan memprediksi, Game of Thrones akan mengalami lonjakan jumlah penonton di akhir episode Season 7, dan Asia diprediksi menyumbang angka penonton yang cukup besar.

Benarkah prediksi ini? Akankah upaya pemasaran Game of Thrones sukses mendongkrak angka penonton Asia di episode akhir Season 7?

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related