Rangkaian konser boygroup asal Korea Selatan, BTS bertajuk Permission to Dance on Stage memang sudah selesai digelar di Las Vegas. Namun, Marketeers tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai konser hybrid yang dihadiri sekitar 624.000 penggemar tersebut.
“BTS mewarnai Vegas menjadi ungu” demikian sejumlah headline pemberitaan mengenai konser bintang K-Pop itu dalam seminggu ke belakang. Bukan tanpa alasan, headline tersebut muncul berkat kreativitas dan kejelian perusahaan manajemen dari BTS, HYBE dalam menangkap peluang selama konser berlangsung.
Permission to Dance on Stage digelar selama empat hari di Stadion Allegiant. Di luar dari venue konser yang berkapasitas 65.000 orang tersebut, HYBE juga menyiapkan proyek lain untuk memastikan lebih banyak ARMY– sebutan untuk penggemar BTS– mendapatkan pengalaman fantastis.
Proyek tersebut disebut dengan The City. Proyek besutan HYBE ini merupakan gabungan antara pengalaman berbelanja, hiburan, hingga hospitality di urban concert playpark untuk para penggemar.
Melansir dari South China Morning Post, proyek ini menjadi catatan sejarah tersendiri dalam sejarah K-Pop. Pasalnya, untuk pertama kalinya mereka mengubah satu kota menjadi taman bermain bertemakan BTS yang khas dengan warna ungu.
Selain penonton yang bisa menyaksikan secara langsung di dalam Stadion Allegiant, HYBE menyiapkan pengalaman menonton konser melalui live broadcast. Bagi mereka yang ingin hadir di konser namun belum mendapatkan pengalaman di venue utama bisa menikmatinya di LIVE PLAY in LAS VEGAS. Acara ini berlangsung selama empat hari sesuai dengan jadwal konser dan dilaksanakan di MGM Grand Garden Arena.
HYBE juga menangkap peluang lainnya yang disulap menjadi pengalaman bagi penggemar BTS. Mereka menggelar exhibition yang menunjukkan behind-the-scenes dari persiapan BTS untuk konser. Tidak hanya menampilkan foto-foto, video konser hingga rehearsal pun ditayangkan untuk menarik perhatian.
Destinasi lain yang banyak dikunjungi ARMY di The City adalah BTS Pop-up: Permission to Dance in Las Vegas. Berbagai instalasi yang khas bisa dikunjungi secara gratis dan menjadi tempat berfoto bagi para penggemar. Destinasi selanjutnya adalah gerai untuk berbelanja merchandise resmi yang tentunya memiliki antrean panjang.
Last but not least, HYBE membuka pop-up restoran yang memungkinkan ARMY mencicipi makanan favorit sang idola. Restoran yang diberi nama Cafe in The City ini menyajikan menu-menu yang telah dikurasi.
Chef dengan bintang Michelin Akira Back dipilih untuk menyajikan menu-menu yang merepresentasikan street food di Korea. Penggemar bisa menikmati tteokbokki, kimchi pancake, kimbab, nasi goreng kimchi, hingga makanan penutup seperti bingsu.
Restoran ini berhasil menarik minat dari penggemar. Pengelola restoran mengungkapkan bahwa semua meja habis dipesan bahkan hingga hari terakhir Cafe in The City beroperasi. Paket menu dengan harga US$ 60 atau dimulai dari sekitar Rp 861 ribu tampaknya tidak mengubah keinginan mereka untuk menikmati makanan kesukaan BTS.
Pengalaman yang dihadirkan tentunya bukan sekadar hadir tapi telah disiapkan melalui berbagai pengamatan oleh HYBE. Seperti apa yang sebenarnya diminati penggemar atau apa yang mereka ingin rasakan ketika menghadiri konser idolanya.
Dan, bisa dikatakan apa yang dilakukan HYBE mendulang sukses. Karena setiap ‘pengalaman’ yang ditawarkan dibanjiri oleh ARMY.