Di Indonesia, gaya hidup sehat cenderung dikenal eksklusif. Dengan demikian, banyak perusahaan beralih memproduksi produk-produk sehat. Lemonilo menjadi salah satu pemain yang sukses di dalamnya.
Irfan Prabowo, Head of Content Marketing Lemonilo menyampaikan bahwa stigma yang hadir di masyarakat itulah yang mendorong Lemonilo hadir sebagai healthy fast moving consumer goods (FMCG) dengan misi untuk mengajak generasi milenial dan selanjutnya menerapkan pola hidup sehat.
“Masyarakat Indonesia kesulitan untuk mengkonsumsi makanan sehat karena merasa tidak enak dan mahal. Oleh sebab itu, Lemonilo mengawali dengan masuk dari kategori mie instan yang kerap dikonsumsi sehari-hari,” ujar Irfan pada acara Markplus Conference 2022, Rabu, (08/12/2021).
Pandemi COVID-19 telah mengakselerasi inovasi digital. Salah satunya kebiasaan berbelanja online. Namun, Lemonilo juga melihat masyarakat Indonesia masih didominasi oleh transaksi secara offline. Irfan menambahkan, pada praktiknya, Lemonilo mengintegrasikan kedua hal tersebut untuk mengenali kebiasaan masyarakat.
“Sekitar 80% masyarakat melihat digital is a future, namun saat ini masih menjadi substitusi. Oleh sebab itu, Lemonilo meluncurkan produknya melalui online untuk mendapatkan gambaran dari konsumen yang nantinya akan menjadi pertimbangan kami untuk berinvestasi dengan masuk ke offline market,” imbuhnya.
Ia juga mengungkap bahwa Lemonilo memanfaatkan komunitas sebagai strategi pemasaran. Menurutnya, merek membutuhkan sosok yang mampu menyuarakan dan mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat.
“Lemonilo besar melalui komunitas karena masyarakat cenderung tidak mempercayai merek karena telah memiliki agenda untuk berjualan. Dengan begitu, kami menghadirkan story-telling agar masyarakat ingat dengan brand story yang kami bawa,” imbuhnya.
Editor: Eko Adiwaluyo