Banyak cara yang bisa digunakan suatu perusahaan untuk mencari talenta baru dalam mengisi posisi pekerjaan. Salah satunya dengan mengadakan kompetisi antarmahasiswa. Cara ini dimanfaatkan oleh perusahaan kecantikan asal Paris, PT L'Oréal Indonesia lewat kompetisi bertajuk L'Oréal Brandstorm 2015.
Kompetisi yang telah berjalan sejak tujuh tahun ini berhasil menjaring seratus grup mahasiswa yang masing-masing terdiri dari tiga orang. Dengan mengangkat tema “memajukan bisnis travel retail“, setiap grup ditantang untuk menciptakan terobosan dan ide kreatifnya dalam menciptakan konsep pemasaran yang orisnil dan mampu mendongkrak bisnis travel retail tersebut.
“Jika kompetisi tahun lalu, mahasiswa harus menciptakan produk baru, kini mereka mesti melakukan ide marketing untuk memajukan salah satu unit bisnis kami, yaitu travel retail, bisnis yang tengah berkembang seiiring pesatnya perjalanan wisata baik ke dalam maupun luar negeri,” ucap Restu Widiati, Direktur HRD L'Oréal Indonesia.
Diakui Restu, kompetisi ini merupakan strategi divisi HRD L'Oréal dalam merangkul pegawai baru di bidang sales, marketing, maupun keuangan. Strategi ini dianggap efektif mengingat mahasiswa yang mengikuti kompetisi itu biasanya adalah mahasiswa berprestasi yang kerap mewakili universitasnya dalam kejuaraan baik tingkat nasional maupun internasional.
“Tidak hanya para pemenang saja yang memperoleh kesempatan untuk menjadi management trainee maupun magang di L'Oréal Indonesia. Mereka yang telah terseleksi pun bisa memperoleh kesempatan serupa,” katanya.
Sebagai orang yang kerap melakukan rekrutmen karyawan, Restu mengatakan bahwa anak muda Indonesia pada dasarnya sangat peduli dengan kemajuan teknologi. Masalah komunikasi seperti kemampuan Bahasa Inggris pun bukan lagi menjadi problem utama mereka.
“Tantangan saat ini adalah mereka (anak muda) hidup di zaman yang serba instan. Apa pun informasi yang mereka inginkan, mereka hanya googling dan copy-paste ide. Kadang akibat informasi dapat diakses secara mudah dan cepat, malah menjadikan mereka lemah secara konten dan kurang berpikir analitik,” paparnya.
Maka itu, untuk bisa menjaring talenta anak muda yang diinginkan di dunia kerja, selain lewat kompetisi L'Oréal Brandstorm, perusahaan kosmetik ini juga melakukan program L'Oreal Goes to Campus. Dalam program ini, manager L'Oréal di bidang sales, pemasaran, dan keuangan berperan sebagai dosen yang memberikan pemaparan komprehensif mengenai bidang yang digelutinya masing-masing.
“Ilmu marketing mungkin cukup familer diajarkan di kampus. Akan tetapi, ilmu sales sangat jarang diajarkan. Bahkan, banyak mahasiswa berpikir bahwa sales itu pekerjaan yang tidak bergengsi dan hanya bekerja dari pintu ke pintu. Padahal, saluran distribusi penjualan itu sangat beragam. Sehingga, kami pergi ke kampus untuk mengubah mindset itu dan mengatakan bahwa profesi seorang tenaga penjual itu sangat menjanjikan,” papar Restu.