Suka tidak suka, peran teknologi tak mungkin bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Yoshimitsu Kanji, Kamakura City Counsellor menyampaikan bahwa Kamakura Smart City Project menggunakan teknologi dengan batas sewajarnya. Dengan begitu, mampu menyeimbangi kebahagiaan bagi sebagian orang. Ia mengaku Kamakura Smart City ingin setiap warga yang terlibat didalamnya dapat menemukan kebahagiaan dengan cara mereka sendiri.
“Ketika kami mempertimbangkan ini, kami menemukan kemungkinan yang penting bagi kami dan masa depan pemasaran. Untuk membangun masa depan, perlu berani melakukan backcasting. Itulah sebabnya kami mendorong diri untuk berani dalam proyek semacam ini,” ujar Yoshimitsu pada acara World Marketing Forum 2021 yang bertajuk Technology for Humanity and Productivity for Happiness, Rabu, (21/10/2021).
Ia menegaskan langkah backcasting yang dilakukan ialah dengan menggandeng Ryo Yoshigami sebagai penulis membuat buku bergenre science fiction yang bertajuk This City Never Die dan mengambil latarbelakang tahun 2070. Buku ini menceritakan perjalanan siswi sekolah menengah bernama Miyako yang lahir di Kamakura. Ia menambahkan bahwa Miyako adalah simulator prediksi kelangsungan hidup individu di masa depan.
“Dalam buku ini, pada tahun 2020 kota Kamakura mengalami pemanasan global yang cukup parah, sehingga habitat serta ekosistem pun berubah. Dimana kota Kamakura tidak lagi memiliki natural setting dan memanfaatkan teknologi pada keseluruhan aspek kehidupan. Oleh sebab itu, para pembaca dapat membayangkan keindahan yang berbeda dari kota Kamakura saat ini dengan prediksi di masa depan,” pungkas Yoshigami.
Editor: Eko Adiwaluyo