Cara Peramban Opera Berantas Buta Internet di Indonesia

marketeers article
Penetrasi Internet di Indonesia makin dalam meski masih di bawah rata-rata dunia. Menurut data yang dilaporkan oleh Opera Software ASA, penyedia jasa peramban web, per Maret 2015, tingkat penggunaan Internet di Indonesia mencapai 28%. Angka ini masih di bawah rata-rata global, sebesar 42%. Pertumbuhan ini didukung oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah penetrasi smartphone yang mencapai 26% dari total populasi masyarakat Indonesia pada 2014. 
 
Angka ini dinilai masih kecil karena penetrasi tersebut yang belum merata. Menjawab hal tersebut, Opera berupaya membuat sebanyak mungkin orang Indonesia terkoneksi dengan Internet dengan melakukan kolaborasi bersama beberapa pihak. Seperti, jalinan kolaborasi dengan Telkomsel dalam gerakan Anti Buta Internet, Radio Republik Indonesia (RRI), bersama Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dalam kampanye sosial untuk menyuarakan peran penting Internet dan Opera menyatakan diri siap membantu pemerintah untuk menghilangkan buta Internet di Indonesia.
 
“Saat ini, banyak masyarakat yang kesulitan mencari informasi di tengah eksistensi Internet yang semakin meluas, smartphone yang harganya semakin terjangkau, serta biaya mengakses Internet yang semakin murah bahkan beberapa provider menyediakan secara gratis. Seperti para nelayan, petani dan beberapa masyarakat yang bermukim agak jauh dari perkotaan masih buta Internet,” jelas Ivollex Hodiny, Growth Director for Asia Opera Software ASA pada acara Opera Software Luncheon di tengah-tengah acara Digital Diplomacy Days di Jakarta.
 
Ivollex mengatakan, jalinan kolaborasi dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk menyatukan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak dan menghasilkan output yang lebih besar. “Opera berupaya membuat sebanyak mungkin orang Indonesia terkoneksi dengan Internet. Kami menyediakan paket data murah bekerja sama dengan provider.” ujarnya.
 
Lalu mengapa Indonesia  menjadi target perusahaan asal Oslo, Norwegia ini? Menurut data mereka, Indonesia merupakan pasar terbesar kedua Opera setelah India. Dengan 350 juta pengguna Opera di seluruh dunia, Indonesia menyumbang lebih dari 30 juta pengguna aktif. India menyumbang sekitar 50 juta pengguna aktif Opera. Ivollex mengatakan, banyak pengguna Opera datang dengan koneksi melalui smartphone. Dari total pengguna di atas, 275 juta di antaranya mengakses Opera via smartphone, 55 juta menggunakan laptop, dan 20 juta menggunakan Smart TV.

Related

award
SPSAwArDS