Seiring meningkatnya kesadaran kesehatan mental, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menghadirkan solusi digital. Kini, masyarakat bisa melakukan skrining kesehatan jiwa secara mandiri melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile.
Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI Imran Pambudi, menjelaskan bahwa skrining kesehatan jiwa melalui SATUSEHAT Mobile memungkinkan masyarakat untuk mendeteksi tanda-tanda awal gangguan mental.
Jika hasil skrining menunjukkan adanya masalah kesehatan jiwa, pengguna akan diarahkan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau menggunakan fitur telemedisin.
BACA JUGA: Bolehkah Orang Tua Menekan Anak untuk Belajar? Ini Kata Psikiater
“Aplikasi ini menjadi solusi digital yang membantu memperluas jangkauan deteksi dini masalah kesehatan jiwa di masyarakat,” ujar Imran, dikutip dari keterangan resmi yang dimuat di laman kemkes.go.id.
Cara Skrining Kesehatan Jiwa di SATUSEHAT Mobile
Untuk melakukan skrining kesehatan jiwa secara mandiri lewat aplikasi SATUSEHAT Mobile, Anda perlu terlebih dahulu mengunduh aplikasinya di Play Store atau App Store. Setelah itu, buka aplikasi dan pilih menu “Fitur” yang ada di halaman utama.
Selanjutnya, klik fitur “Kesehatan Mental” untuk memulai proses skrining. Anda kemudian akan diminta untuk menjawab serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi mental mereka selama 30 hari terakhir.
BACA JUGA: Manfaat di Balik Larangan Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial
Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang berdasarkan standar kuesioner dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) untuk anak usia 10-17 tahun, dan Self-Reporting Questionnaire (SRQ) untuk usia 18 tahun ke atas.
Setelah semua pertanyaan dijawab, hasil skrining langsung ditampilkan. Hasil itu mencakup informasi edukasi kesehatan mental serta rekomendasi tindakan, seperti mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat atau memanfaatkan fitur telemedisin untuk tindak lanjut.
Hasil skrining tersebut juga dapat digunakan sebagai data awal yang membantu psikolog atau psikiater memahami kondisi mental pengguna saat melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Cukup mudah, bukan? Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan teknologi ini demi kesejahteraan mental Anda!