Indonesia memiliki masyarakat yang sangat kreatif dan inovatif. Terbukti dengan startup yang semakin menjamur dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi, bagaimana kreativitas masyarakat Indonesia bisa tetap bertahan dan tumbuh berkembang, bahkan saat pandemi COVID-19 melanda?
Dalam webinar DSC 12 bertajuk Unlocking Opportunities in Creativity Based Business, hadir Fardi Yandi, Founder Social Kreatif. Fardi memberikan beberapa strategi dan tips yang bisa dilakukan masyarakat agar kreatifitas yang mereka miliki bisa diaplikasikan untuk mengembangkan bisnis.
Social Kreatif sendiri merupakan startup platform media yang menyajikan konten-konten informatif seputar pengembangan diri, productivity, hingga bisnis dan marketing. Fardi mengatakan bahwa platform tersebut hadir dikarenakan masih banyak masyarakat di luar sana yang ingin membaca buku, mendapatkan informasi, namun malas membaca. Selain konten, Social Kreatif juga memiliki publishing company dan digital creator management.
“Kami melihat bahwa ada kebutuhan dari masyarakat Indonesia terkait pengembangan diri. Maka dari itulah kami membuat platform ini dan meluncurkan juga membership untuk konten premium. Kami juga meluncurkan buku tentang pengembangan diri, produktivitas, dan seputar bisnis marketing. Selain itu, kami juga membangun content creator,” jelas Fardi.
Fardi menyampaikan bahwa media sosial dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan bisnis yang dimiliki masyarakat. Menurutnya, ada 4 hal yang bisa dibangun sebelum masuk di media sosial, atau sebelum membuat konten di berbagai media sosial. Keempat hal tersebut adalah value, purpose, community, dan innovate.
“Kita semua bisa membuat konten, namun konten tersebut harus sesuai dengan value kita. Kita juga harus tau tujuan kita membuat konten itu apa. Selain itu, komunitas juga penting untuk dibangun. Akan tetapi, tidak bisa hanya terlalu idealis dengan value kita, namun inovasi juga harus tetap jalan. Liat apa yang sedang trend,” papar Fardi.
Fardi pun menjelaskan strategi Social Kreatif untuk bisa tetap relevan dengan audiens dan terus bertumbuh, yaitu melakukan benchmarking dengan akun-akun di luar Indonesia. menurutnya, apa yang sedang tren di luar negeri, mungkin saja akan menjadi tren di Indonesia beberapa saat lagi.
“Social Kreatif selalu beradaptasi, belajar cepat, jadi apa yang kita lihat, dan apa yang bisa kita lakukan untuk startup kita. Kalau mau ide kita semakin kreatif, relevan, sebisa mungkin baca tren, cari apa yang sedang relevan saat ini, baca artikel-artikel, atau mengkonsumsi buku,” kata Fardi.
Fardi turut mengatakan bahwa Social Kreatif bisa tumbuh dikarenakan menjadi media untuk audiens yang spesifik. Menurutnya, ada tiga konten yang bisa membuat Social Kreatif tumbuh yaitu inspirational video, educational microblog, hingga skill shared content. Tak hanya itu saja, Social Kreatif juga bisa tumbuh dengan membangun omni chanel. Di setiap media sosial, Social Kreatif selalu hadir, namun tetap memiliki media sosial yang menjadi prioritas.
“Kami ada di setiap media sosial. Akan tetapi kami fokus di beberapa saja. Untuk media sosial lain, kami hadir namun jarang membuat konten. Intinya, belajar prioritas, apalagi kalau tim yang kalian miliki belum banyak. Jangan gegabah untuk ada di semua platform. Prioritaskan platform yang paling kalian unggul disana, dan berusahalah untuk tetap tumbuh disana,” tutup Fardi.
Editor: Eko Adiwaluyo