Cara Sunpride Bangun Brand Awareness

marketeers article
Langkah Sewu Segar Nasional dalam memasarkan buah-buahan segar dengan merek Sunpride mulai membuahkan hasil. Bisnis Sunpride yang dirintis sejak tahun 1995 tumbuh 30% saban tahunnya. Seiring berjalannya waktu, Sewu Segar mulai membangun image Sunpride sebagai buah bermerek pertama dari Indonesia.
 
Salah satu yang dilakukan Sunpride untuk meningkatkan brand awareness-nya di kalangan konsumen adalah dengan menggandeng komunitas. Komunitisasi ini penting, sebab Sunpride yang memasarkan buah pisang, melon, jambu, pepaya, dan nanas ini bertekad untuk mempopulerkan budaya makan buah di Indonesia.
 
Menurut World Health Organization (WHO), rata-rata konsumsi buah global adalah 75 kilogram/kapita/tahun. Namun, nyatanya, pada tahun 2013, konsumsi buah nasional masih jauh dari standar tersebut, alias hanya 35 kilogram/kapita/tahun.
 
Karenanya, untuk bisa memotivasi masyarakat untuk mau mengonsumsi buah, Sunpride tak bisa sebatas mengandalkan iklan di media cetak dan digital. Melainkan, pihaknya perlu mengajak konsumen untuk menyuarakan hal tersebut bersama-sama. 
 
Marketing & Communication Manager Sewu Segar Nusantara Luthfiany Azwawie mengatakan, penting bagi perusahaannya untuk berkolaborasi dengan komunitas. Ia mengaku, sampai saat ini ada 100 komunitas yang digandeng Sunpride untuk mengomunikasikan manfaat buah, di antaranya  Komunitas Indorunners, komunitas ibu menyusui, dan komunitas peduli kanker payudara.
 
“Ini bukan sekadar gimmick pemasaran biasa. Tapi, melalui komunitas itu, kami mengajak mereka untuk merasakan pengalaman secara langsung. Karena kami percaya, tasting is believeing. Pengalaman yang baik itu pastik akan dibagikan mereka melalui media sosial. Dan, itu akan menghasilkan word of mouth yang positif,” jelasnya.
 
Selain itu, Sunpride juga kerap mendukung berbagai kegiatan yang menyedot banyak keikutsertaan publik, seperti Mandiri Jakarta Marathon, Jakarta Fashion Week, ataupun Pemilihan Wajah Femina. “Tahun ini, ada sekitar 15.000 peserta Mandiri Jakarta Marathon. Untuk itu, kami paling tidak harus menyediakan 5 ton pisang yang diangkut dengan tiga kontainer,” katanya.
 
Sunpride pun, lanjut Luthfiany, juga melakukan setidaknya dua pemasaran di dalam gerai (in store marketing), yaitu dengan menciptakan promosi interior pada rak produk, dan menaruh Sunpride Girls -sebutan bagi tenaga penjual Sunpride- di setiap ritel modern. Sunpride Girls ini akan membantu konsumen untuk memilih buah yang terbaik.
 
Dalam rangka menyambut Hari Buah Internasional, Sunpride, menggandeng Kompasiana untuk menggelar program Nangkring Bersama Sunpride yang dilaksanakan pada 1 Juli – 31 Agustus 2015. Program ini mengajak Kompasianer (pengguna Kompasiana) untuk mengikuti kompetisi blog bertajuk My 7 Days Fruits Dairy. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk menginspirasi konsumsi buah masyarakat Indonesia.
 
“Tiga puluh peserta terbaik yang telah mendaftarkan diri ke Sunpride.co.id, berkesempatan untuk bergabung dalam festival pecinta buah Indonesia Fruit Summit 2015 yang akan diselenggarakan pada Agustus 2015,” papar Luthfiany.

    Related

    award
    SPSAwArDS