Cara Tepat Merawat Pakaian Berbahan Ramah Lingkungan, Gunakan Sabun Gentle

profile photo reporter Ratu Monita
RatuMonita
28 November 2024
marketeers article
Ilustrasi. (Sumber: 123rf)

Tren sustainable fashion terus berkembang seiring dengan topik keberlanjutan yang kian menjadi perhatian masyarakat. Dalam hal ini penggunaan pakaian dengan bahan ramah lingkungan pun mulai menjadi pilihan para fashion enthusiast.

Di sisi lain, cara perawatan dari pakaian dengan material bahan ramah lingkungan ini juga kerap menjadi pertanyaan masyarakat.

Anastasia A Setiobudi, Creative Director SukkhaCitta sekaligus Co-Founder Rumah SukkhaCitta Foundation membagikan tips merawat pakaian berbahan ramah lingkungan.

BACA JUGA SukkhaCitta Gaungkan Fashion Regenerative untuk Masa Depan Berkelanjutan

Sebagai informasi, SukkhaCitta merupakan merek fesyen lokal berbasis ramah lingkungan yang berfokus pada isu lingkungan dan pemberdayaan perempuan.

Merawat pakaian ramah lingkungan
Anastasia A. Setiobudi, Creative Director SukkhaCitta dan Co-Founder Rumah SukkhaCitta Foundation.

“Kita anjurkan untuk dicuci dengan tangan, lalu sebisa mungkin dicuci dengan sabun yang gentle,” ujar Anastasia saat ditemui dalam jumpa pers beberapa waktu lalu.

Penggunaan mesin cuci untuk mencuci pakaian berbahan ramah lingkungan berisiko merusak serat alaminya. Sebab itu, mencuci dengan tangan lebih disarankan untuk menjaga agar pakaian tidak mudah rusak.

Perempuan yang akrab disapa Ana itu menyarankan untuk pencucian bisa menggunakan sabun bayi atau sabun berbahan alami.

BACA JUGA Dapat Dana Hibah, SukkhaCitta Kembangkan Proyek Kapas Regeneratif

Sabun gentle yang direkomendasikan biasanya memiliki formula khusus yang menjaga pakaian tetap bersih, lembut, dan nyaman dipakai. Sabun ini juga mencegah serat pakaian menjadi keras atau kasar setelah dicuci, sehingga cocok untuk bahan ramah lingkungan.

Selanjutnya, Ana mengatakan setelah pakaian dicuci maka sebaiknya dijemur dengan cara diangin-anginkan.

“Sebaiknya hindari menjemur langsung di bawah matahari, agar serat alami tidak cepat rusak,” tambah Ana.

Anastasia juga menambahkan pakaian berbahan ramah lingkungan cenderung tidak mudah berbau, karena bakteri penyebab bau sulit menempel pada serat alaminya. Hal ini memungkinkan pakaian digunakan beberapa kali sebelum dicuci kembali.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS