YouTube kembali membuat kebijakan baru terkait konten yang ada di platformnya, agar tidak dipakai sembarangan untuk melatih Artificial Intelligence (AI).
Sudah bukan rahasia umum bahwa ada perusahaan teknologi yang menggunakan konten di internet, baik berupa gambar maupun audio visual, untuk melatih AI miliknya.
Dilansir dari Phandroid, Selasa (17/12/2024), dalam pengumuman terbarunnya, YouTube mengatakan jika ada permintaan dari perusahaan pihak ketiga untuk menggunakan video dari platformnya sebagai bahan pelatihan AI, kreator akan diminta memberikan persetujuan terlebih dahulu.
Artinya, perusahaan pihak ketiga tidak akan bisa menggunakan video milik kreator tanpa izin. Namun, mekanisme ini tidak dilakukan secara individual untuk setiap permintaan.
Sebaliknya, YouTube menyediakan pengaturan berupa sebuah opsi yang dapat diaktifkan atau dinonaktifkan oleh kreator di menu Studio Settings. Opsi tersebut diberi nama Third-party training.
BACA JUGA: Kolaborasi Shopee dan YouTube Shopping Gelar #NgeDealYuk12.12, Tingkatkan Peluang Kerja Sama
Menurut YouTube, langkah ini adalah bagian dari upaya mendukung kreator sekaligus membuka peluang baru dalam era AI.
“Kami melihat ini sebagai langkah awal yang penting untuk mendukung kreator dan membantu mereka mendapatkan nilai lebih dari konten YouTube mereka di era AI. Sambil mengumpulkan masukan, kami akan terus mengeksplorasi fitur yang memfasilitasi kolaborasi baru antara kreator dan perusahaan pihak ketiga, termasuk opsi untuk metode akses yang telah diotorisasi,” kata YouTube dalam pernyataannya.
Bagi kreator YouTube yang tidak ingin kontennya digunakan oleh perusahaan pihak ketiga untuk pelatihan AI, YouTube menyarankan untuk membiarkan opsi tersebut dalam keadaan tidak aktif.
BACA JUGA: YouTube Shorts Rilis Fitur Baru, Makin Mirip TikTok?
Namun, ada hal penting yang perlu diketahui. Kebijakan ini hanya berlaku untuk perusahaan pihak ketiga. Sementara itu, YouTube sendiri, sesuai dengan perjanjian yang telah ada dengan kreator, tetap dapat menggunakan sebagian konten untuk kebutuhan pelatihan AI internal mereka.
Langkah ini menunjukkan bahwa YouTube mulai lebih transparan dalam penggunaan data kreator dan memberi kontrol lebih kepada para pengguna untuk menentukan bagaimana konten mereka digunakan di luar platform.
Transparansi dalam pelatihan AI mulai mencuat ketika sudah banyak perusahaan besar yang turun ke dalam bidang ini. OpenAI menjadi salah satu perusahaan yang dituntut keterbukaannya dalam proses pelatihan AI, seperti dari mana mereka menggunakan konten untuk pelatihan AI-nya.
Editor: Ranto Rajagukguk