Membangun sebuah bisnis rumah sakit memang membutuhkan ketelitian pelayanan yang sangat tinggi. Karena memang, industri ini bukan sekadar bertaruh pada kepuasaan konsumen, tetapi juga keselamatan pasien. Hal tersebut tentu diperhatikan betul oleh semua rumah sakit yang benar-benar peduli terhadap pasiennya. Bukan sekadar menjalankan bisnis.
“Kami selalu menekankan kepada para sumber daya manusia (SDM) di Siloam Hospital bahwa mereka ini melayani manusia. Sangat sulit melakukan pelayanan di industri kesehatan. Dari waktu ke waktu orang sakit terus berdatangan. Hal ini tidak mudah dan mungkin tidak menyenangkan. Meski lelah, kami selalu mengingatkan bahwa pasien mereka adalah manusia,” jelas Caroline Riady, CEO Siloam Hospital Kebon Jeruk (SHKJ) beberapa waktu lalu.
Untuk itu, Caroline kerap melakukan training excellence. Dalam pelatihan ini, SDM dilatih bukan sekadar untuk menyembuhkan pasien secara fisik saja. Mereka selalu diberi pelatihan mengenai peran mereka di dalam pelayanan secara spiritual. Dalam hal ini, SHKJ juga menyediakan berbagai pelayanan yang menjadi value added bagi mereka. Seperti menyediakan Hospital Play Program untuk anak-anak dan merayakan berbagai perayaan hari besar seperti Imlek, Ramadhan, Natal, dan sebagainya.
“Berbagai bentuk perhatian tersebut diharapkan dapat memberikan kesenangan bagi pasien. Utamanya, kami berharap bahwa setiap pasien, keluarga pasien, dan pengunjung yang datang ke Siloam mereka merasakan Shalom. Shalom itu lebih dari bukan sekadar sehat tetapi juga dalam satu kondisi psikologis, emosional, serta rohani yang stabil dan terpenuhi,” lanjut putri sulung pengusaha James Riady ini.
Menurutnya, dari hal ini, Siloam Hospital berusaha membangun diferensiasi pelayanan dibandingkan dengan rumah sakit lainnya. Dengan membangun suasana kekeluargaan, diharapkan pasien mendapatkan keuntungan dari sisi fisik dan juga spiritualnya.
Editor: Sigit Kurniawan