Perusahaan rintisan atau startup edutech BINAR mencatatkan pertumbuhan positif. Alamanda Shantika, CEO BINAR, menuturkan bahwa pihaknya berhasil mencatatkan pertumbuhan yang pesat dan disumbang oleh market B2B.
“Hingga kini, BINAR terus bertumbuh hingga akhir Juli 2022, kami mencatatkan kenaikan pengguna berbayar sebesar 600% dari tahun lalu. Selain itu, kami juga mencatatkan kenaikan Net revenue sebesar 400% dari tahun lalu,” kata Alamanda dalam siaran tertulisnya, Rabu (24/8/2022).
Hingga 30 Juni 2022, BINAR mencatatkan EBITDA positif melalui penggabungan antara HR-tech dan edtech serta lini bisnis B2B. Kerja sama kami dengan rekanan industri (B2B) terbukti bisa meningkatkan sales dengan memberikan beasiswa atau produk pembelajaran bagi karyawannya. Perusahaan berhasil membukukan revenue B2B yang lebih tinggi dibandingkan B2C.
“Kami akan terus berinovasi untuk memberikan layanan edukasi yang berkualitas dunia dan terus menambahkan courses baru,” lanjut Alamanda.
Sebagian audiens perusahaan hadir melalui produk seperti Bootcamp, BINAR Insight, dan BinarGO!. Produk-produk tersebut menyasar market retail yang memang sangat luas. BINAR juga memiliki Job Connect dan Digital Talent Accelerator yang menyasar pasar bisnis maupun Government. Layanan BINAR melingkupi penyediaan talenta digital hingga jasa konsultasi mulai dari pengembangan SDM, transformasi digital dan masih banyak lagi.
“Banyak yang masih mengira bahwa BINAR merupakan platform edtech yang hanya berfokus pada produk-produk ritel yang bertujuan untuk up skilling dan reskilling bagi user perorangan. Padahal kami terus berinovasi dengan memberikan layanan sebagai HR Tech yang menghadirkan produk dengan target dunia usaha dan pemerintah (Business to Government). Client kami pun tidak hanya dari dalam negeri, tapi dari mancanegara,” tutur Alamanda.
Perusahaan mengaku sebagai low cost burn company yang selama ini melakukan strategi konservatif dalam penggunaan anggaran. Perusahaan melalui tiga tahun pertama di fase bootstrapping dan profitable, sehingga tidaklah sulit untuk mencatatkan EBITDA positif pada tahun kelima. BINAR juga selalu berupaya memaksimalkan resources yang dimiliki.
Salah satunya dengan tidak memiliki offline presence yang memakan modal signifikan. Akan tetapi perusahaan memilih untuk menjalin kerja sama dengan existing working space sebagaimana yang telah dilakukan sebelum pandemi COVID-19.
Untuk terus menyokong pertumbuhan performa bisnis perusahaan, BINAR akan terus mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan market fit saat ini. Selain terus menggarap pasar-pasar baru yang bisa menghasilkan revenue lebih signifikan. Sehingga, perusahaan akan terus berada pada kondisi profitabilitas positif.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz