Bob Iger, CEO Walt Disney Co terus mendorong kinerja usaha untuk melipatgandakan keuntungan dengan memanfaatkan layanan streaming perusahaan. Untuk merealisasikan rencana itu, Disney dipastikan tidak hanya berfokus pada jumlah pelanggan.
Iger menilai matriks kesuksesan layanan streaming telah berubah. Investor saat ini lebih fokus pada profitabilitas, bukan hanya pada jumlah pelanggan.
BACA JUGA: Disney Gandeng Seniman Untuk Rayakan Kisah Terbaru Wakanda
“Alih-alih mengejar (pelanggan) dengan pemasaran dan belanja konten yang agresif, kita harus mulai mengejar profitabilitas,” kata Iger dikutip dari Reuters, Selasa (29/11/2022).
“Untuk melihat itu, kami harus melihat dengan sangat-sangat teliti pada struktur biaya kami di seluruh bisnis usaha,” Iger melanjutkan.
BACA JUGA: Ini Alasan Disney Naikkan Harga Berlangganan ESPN+ Sebanyak 43%
Disney memutuskan bergabung dengan sejumlah perusahaan media untuk mengembangkan layanan streaming tanpa mengorbankan bisnis film atau televisinya.
Iger baru menjabat sebagai CEO perusahaan pada 20 November 2022, setelah Dewan mencopot pendahulunya, yaitu Bob Chapek. Sosok Chapek diakui tidak lagi didukung para staf senior.
Harus diakui, masa Chapek saat menjabat sebagai pimpinan perusahaan dipenuhi dengan berbagai tantangan. Dia pun dipuji karena membawa perusahaan melewati pandemi COVID-19 yang memukul kegiatan bisnis.
Saat memimpin Disney, Chapek sempat berselisih dengan Scarlett Johansson, aktris pemeran Black Widow lantaran merilis film itu secara bersamaan di bioskop dan layanan streaming.
Sementara itu, dalam sesi tanya jawab, Iger mengaku terkejut diminta kembali ke Disney untuk periode dua tahun. Dia yang sebelumnya sempat memimpin Disney selama 15 tahun ini menerima jabatan CEO karena adanya urgensi khusus.
Iger mengakui akan melanjutkan rencana Chapek untuk membekukan perekrutan baru. Ini juga sejalan dengan programnya untuk mendorong efisiensi bisnis secara optimal.
Dia pun menolak untuk menanggapi adanya spekulasi bahwa Apple Inc akan mengakuisisi Disney.
“Kami tidak pernah mengomentari akuisisi atau divestasi atau apa pun. (Menanggapi rumor) bisa membuat banyak masalah,” ujarnya.