CEO Gold’s Gym: PR Bukan untuk Memacu Penjualan

marketeers article
Memborbardir informasi produk melalui iklan lambat-laun mulai ditinggalkan oleh merek. Kini, banyak merek memusatkan perhatian pada penciptaan content marketing yang mampu membangun kepercayaan, awareness, dan sentimen positif dari konsumennya. Gold’s Gym mempercayakan tim PR untuk menciptakan content marketing tersebut.
 
Bagi Francis Wanandi, Founder & CEO pusat kebugaran Gold’s Gym, fungsi Public Relations (PR) saat ini lebih benting ketimbang media placement. Sebab, PR mampu mengomunikasikan lebih banyak informasi kepada pembaca, ketimbang promosi berupa print ad yang statis. 
 
“Kalaupun kami harus print ad, itu pun sudah mengarah ke advetorial yang berupa atikel-artikel informatif. Di situ, kami bisa memberikan cerita yang lebih jelas dengan konten yang relevan,” terang Fransis.
 
Francis mengaku, Gold's Gym memiliki lima anggota PR yang dibagi dalam dua tim, yaitu tim PR untuk media massa, dan tim PR untuk media sosial. PR media massa bertugas mengurusi acara-acara perusahaan, seperti konferensi pers. Sedangkan PR media sosial berfungsi menyebar konten-konten yang dibutuhkan oleh pembaca online
 
Tim PR di perusahaannya berada di bawah divisi pemasaran yang diawasi langsung oleh Francis. Alasannya, dia ingin memastikan bahwa setiap konten yang disebar PR memiliki konsistensi pesan dan bahasa yang sesuai dengan target audiens yang dibidik.
 
“Peran paling besar saat ini terletak pada media sosial. Orang mau informasi yang cepat. Infomasi yang kami berikan berupa program baru, kelas baru, instruktur baru, maupun konten-konten edukasi, seperti tips kesehatan, pola makan sehat, serta bagaimana workout kecil di kantor,” cerita Francis. 
 
Sebagai salah satu pusat kebugaran tertua asal Amerika Serikat, Gold’s Gym telah lama menjadi barometer standar kebugaran dunia. Alhasil, materi-materi kesehatan dengan mudah didapat Francis dari master waralabanya yang bermarkas di California itu. Materi-materi tersebut disebar Gold’s Gym melalui media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan YouTube.
 
“Kunci dari content marketing adalah konten itu sendiri. Jadi, konten memang harus menarik. Sehingga, membuat orang membaca, dan menyebarkannya di media sosial,” ucapnya.
 
Selain menyebar konten di media sosial, tim PR Gold’s Gym juga menjalin kemitraan dengan portal-portal-portal online, seperti Fimela.com, maupun dengan majalah gaya hidup yang berada di bawah naungan Grup MNC. Di situ, Gold's Gym menyediakan informasi mengenai tutorial soal kebugaran.
 
Francis mengaku, bahwa bujet PR dan promosi perusahaannya paling besar di antara merek pusat kebugaran lainnya di Indonesia. Dalam menghitung return sebuah aktivitas PR, pihaknya melihat berdasarkan jumlah peliputan yang dihasilkan, serta berapa value dari media itu. 
 
Kendati demikian, menurutnya, PR hadir bukan untuk meningkatkan penjualan. Sebab, konsep hard selling sudah mulai ditinggalkan, dan beralih ke konten-konten yang bersifat edukatif. “Kalau semua menjadi member karena diskon, bahaya juga industri ini. Kami ingin menekankan bahwa kebugaran itu berguna untuk mereka,” papar keponakan pengusaha Sofyan Wanandi ini. 
 
Editor: Sigit Kurniawan 

    Related

    award
    SPSAwArDS