Linda Yaccarino, CEO X, atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter akan mencetak keuntungan pada awal tahun depan. Sebagai catatan, Twitter telah kesulitan mencapai keuntungan dalam 17 tahun sejarahnya.
Namun, pendekatan yang direformasi oleh X, bersama dengan pemotongan biaya yang massal, diklaim bisa membawa perusahaan meraup keuntungan, setidaknya berdasarkan perkiraan Yaccarino. Menurut pernyataan Yaccarino, X berjalan dengan baik.
Sebelumnya, pemilik X, Elon Musk, mengatakan platform media sosial itu akan beralih menjadi platform berbayar.
BACA JUGA: Rebranding, Twitter Tak Lagi Sekadar Media Sosial?
“Alasan paling penting mengapa kami beralih untuk memiliki pembayaran bulanan kecil untuk penggunaan sistem X adalah bahwa itu adalah satu-satunya cara yang bisa saya pikirkan untuk melawan bot. Karena biaya bot kecil, tetapi jika seseorang bahkan harus membayar untuk setiap bot yang dijalankan, biaya efektif bot sangat tinggi, dan kemudian Anda juga harus mendapatkan metode pembayaran baru setiap kali Anda memiliki bot baru,” katanya dikutip dari SocialMediaToday, Jumat (29/9/2023).
Musk tidak secara langsung mengatakan bahwa X akan mulai membebankan semua pengguna dalam waktu dekat. Musk juga sebelumnya mencatat pergeseran industri menuju media sosial berbayar tidak terelakkan, dan pada akhirnya, menurut pandangannya, “media sosial akun berbayar akan menjadi satu-satunya media sosial yang penting.”
BACA JUGA: Elon Musk Buat Geger, Bakal Ganti Logo Burung Twitter Jadi Huruf X
Rencana Musk untuk mengubah X menjadi platform media sosial berbayar dilaporkan sudah menjadi diskusi internal perusahaan sejak tahun lalu. Namun menurut Musk, biaya yang akan dibebankan pada pengguna akan dikenakan biaya yang murah untuk berlangganan X Premium.
Editor: Ranto Rajagukguk