Cepat Tangkap Tren, Belajar dari Es Krim Magnum

marketeers article

Sebagai produk consumer good, es krim Magnum tidak mau kehilangan momentum dalam memeroleh atensi pasar. Adaptasi terhadap tren yang ada di pasar menjadi penting bagi es krim besutan PT Unilever Indonesia tersebut. Hal ini disampaikan oleh Atiek Fatimah, Senior Brand Manager Magnum.

“Intinya, kami selalu beradaptasi dengan tren yang ada di pasar. Kepentingan untuk tidak kaku dan fleksibel menjadi penting. Ini yang sejak dulu, es krim Magnum lakukan. Bahkan, sebelum tren seasonal marketing, produk kami sudah melakukan hal tersebut,” ujar Atika.

Atika menambahkan, Unilever selalu melakukan utilisasi musim-musim tertentu untuk mengangkat segala aktivitas yang ada di Magnum, entah melalui aktivasi, inovasi, kampanye produk, dan sebagainya. Pilihan momentum menjadi penting.

“Seperti Ramadan ini, pilihan meluncurkan produk baru es krim Crème Brulee. Apalagi ini musim festive yang mana terjadi peningkatan konsumsi,” katanya.

Menurut Atika, program seasonal kalau bisa tidak pernah putus, mengingat perusahaan bisa membidik musim apa pun yang bisa dijadikan momentum. “Setiap season tertentu selalu ada suguhan baru dari Magnum,” katanya.

Apa tujuan utama Magnum dengan seasonal marketing ini? Atika mengatakan tidak semua hal selalu terkait dengan pemasaran musiman ini.

“Pengenalan produk baru tidak melulu dengan memanfaatkan momentum itu. Seasonal Marketing bagi Magnum untuk keep up with the trends, apa yang menjadi tren sekarang. Seperti apa saja? Tren instagram, kamera 360 saat ini juga kami bidik. Intinya, kami ikuti terus tren perilaku konsumen saat ini. Belum tentu enam bulan ke depan, trennya masih sama. Strategi kami, kami harus selangkah lebih maju ketimbang merek lain,” katanya.

Bicara soal dampak, Atika mengatakan, ada dampak yang ditimbulkan seasonal marketing bila dibandingkan dengan musim-musim regular. Menurutnya, segala jenis es krim pasti memiliki peak seasonnya. Misalnya, liburan anak sekolah, natal dan tahun baru. Tetapi, menurutnya, Magnum tidak mesti seperti itu karena Magnum lebih mengarah ke life style. “Jadi, kapan pun bisa masuk sebagai bagian dari gaya hidup,” katanya.

Cara mengukur efektivitas seasonal marketing, menurut Atika, dari tingkat awareness dan volume penjualan. “Yang penting kita tahu insight apa saja yang akan kita berikan kepada target audiens dengan seasonal marketing. Kita harus memahami dulu musim yang tepat bagi mereka. Bagi Magnum, kami harus relevan dengan  konteksnya. Kalau lagi ada tren fesyen, kami akan menyesuaikan,” pungkasnya.

Related

award
SPSAwArDS