Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Pendiri Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengungkapkan perjuangannya dalam membangun bisnis mulai dari nol. Dalam channel YouTube Marketeers TV, ide bisnis tersebut berangkat dari kegemarannya minum kopi.
Edward muda merupakan sosok yang suka minum kopi. Bahkan, dalam satu hari dia bisa menghabiskan dua hingga tiga gelas kopi premium. Kendati demikian, saat penghasilannya masih pas-pasan harga kopi dengan kualitas nomor wahid terasa begitu mahal.
“Saya suka minum kopi, tapi bukan kopi yang instan. Namun, saat itu harga kopi premium Rp 30.000 hingga Rp 40.000 dan itu terlalu mahal. Kalau sebulan bisa menghabiskan sepertiga gaji UMR,” ujar Edward Tirtanata dalam program Monolog di YouTube Channel Marketeers TV, dikutip Jumat (3/6/2022).
Edward bercerita, semasa muda dirinya bukanlah pekerja keras dan lebih sering menghabiskan waktu untuk bermain gim. Titik balik yang mengantarkannya menjadi pengusaha sukses diawali saat duduk di bangku kuliah. Dia menempuh pendidikan tinggi di Northeastern University, Amerika Serikat.
Pada tahun 2008 hingga 2009, saat orang tuanya mengatakan bahwa keadaan ekonomi sedang sulit. Dan ketika AS dilanda krisis, investasi orang tuanya juga bangkrut. Sehingga ibunya meminta untuk terus menerus belajar dan disiplin memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
“Mamah saya terus memberikan kepercayaan diri dan memotivasi untuk berkarya dan berkarier dalam hidup. Sejak kecil beliau selalu memastikan kepada saya untuk bisa disiplin,” ujarnya.
Saat menghadapi masa-masa sulit, lanjut Edward, membuat pikirannya terbuka dan berusaha disiplin memanfaatkan waktu. Setiap hari dia selalu bangun pagi, kemudian memulai hari dengan berolahraga.
Setelah itu, sebelum memasuki kelas perkuliahan, Edward muda menyempatkan diri untuk membaca-baca buku terlebih dahulu. Bertahun-tahun rutinitas seperti itu dijalankan saat kuliah hingga pada akhirnya dapat lulus dengan predikat magna cum laude dalam konsentrasi studi ganda.
“Orang sukses itu semua disipilin menggunakan waktunya secara efisien. Maka dari itu dulu sejak dulu saya bangun jam 06.00 pagi, berolahraga kemudian belajar di kelas dan setelah saya disiplin menjalankannya bisa lulus dengan predikat sangat baik,” ujarnya.
Edward Tirtanata mengaku belajar bisnis sejak masa kuliah dengan susah payah. Bahkan, tak jarang bisnis yang dijalankan gulung tikar. Namun banyaknya kegagalan yang dialami tak membuatnya putus asa dan terus bereksperimen. Dia berpandangan bahwa pengalaman adalah guru terbaik sehingga harus mempunyai keberanian untuk mencoba hal-hal baru.
Berbekal pengalaman tersebut, setelah lulus Edward langsung memilih menjadi pengusaha. Dengan modal pas-pasan pada masa itu, dia memberanikan diri untuk mewujudkan mimpi menghadirkan kopi kelas premium dengan harga murah.
“Berbagai macam industri sudah pernah saya coba dari jualan baju di Tanah Abang, menjadi konsultan, menjualkan produk-produk secara digital, hingga masuk dalam dunia komoditas udah dijalani. Dari situ saya selalu belajar hal-hal yang sangat penting untuk menjalankan bisnis,” ujarnya.
Dengarkan kisah Edward Tirtanata selengkapnya di Monolog, hanya di YouTube Channel Marketeers TV:
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz