TikTok beberapa waktu yang lalu kerap dituding sebagai penyebab matinya bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) tekstil di Indonesia. Sebab, pasar-pasar tradsional ditinggal pembeli yang beralih berbelanja online.
Kendati demikian, bagi pelaku UKM yang bisa menyesuaikan diri dengan digitalisasi, sarana tersebut justru memberikan kemudahan dalam memperluas pasarnya. Salah satu kisah sukses dialami oleh Kencana Putri Batik yang mampu meningkatkan penjualan melalui TikTok dan Tokopedia.
BACA JUGA: Modal Akuisisi, Jalan Berliku TikTok di Social Commerce
Putri Ajeng Bekti Pertiwi, Founder Kencana Putri Batik menjelaskan TikTok dipilih menjadi platform pennjualan sejak tahun 2021 karena melihat tingginya interaksi dan potensi besar yang ditawarkan. Dia menilai TikTok sangat cocok untuk menjadi tempat promosi produknya.
Awalnya, Putri mencoba membuat konten video di TikTok, yang ternyata dengan cepat dapat tampil di for you page (FYP) TikTok. Momentum ini menjadi titik balik untuk serius menggarap platform ini sebagai sarana utama dalam membangun bisnisnya.
BACA JUGA: Bikin Kecanduan, TikTok, Meta hingga Google Kena Gugatan Pengadilan
Berbekal smartphone dan koneksi internet, Putri memulai strategi pemasaran yang mengedepankan konten-konten interaktif dan sesi live yang dilakukan secara rutin. Hal inilah yang membantu Kencana Putri Batik untuk menjangkau audiens yang lebih luas, sekaligus memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengenal lebih dekat keunikan produk.
Salah satu cara untuk sukses berjualan online di TikTok yakni dengan membina komunitasnya yang dikenal dengan interaksi organiknya sehingga berperan penting dalam meningkatkan visibilitas produk-produk Kencana Putri Batik. Testimoni positif dari pengguna menjadi salah satu kunci peningkatan penjualan yang signifikan.
“Ketika fitur belanja yang kembali lagi akhir tahun lalu, penjualan kami meningkat pesat di momen Belanja Lokal 12.12. Saya tidak menyangka berjualan secara live atau membuat konten video saja sudah sangat memberikan banyak manfaat positif,” kata Putri melalui keterangannya, Kamis (22/2/2024).
Dengan memanfaatkan TikTok Shop dan Tokopedia, Kencana Putri Batik meningkatkan penjualannya hampir empat kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini berhasil diraih melalui berbagai strategi dengan memberikan diskon hingga 50% dan berbagai hadiah gratis untuk pelanggannya.
Selain itu, mereka juga memperpanjang durasi siaran langsung pada pltaform TikTok hingga dua kali lipat lamanya selama masa periode kampanye ini dan memperbanyak unggahan video hingga mencapai 25 video pada akun TikTok untuk membantu meningkatkan strategi penjualnnya.
Kisah Kencana Putri Batik tidak hanya membuktikan bahwa dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, produk seperti batik yang merupakan salah satu simbol budaya Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global.
“Ini juga merupakan bukti nyata bahwa inovasi dan adaptasi terhadap tren digital dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi pelaku usaha lokal menghubungkan warisan budaya dengan pasar modern,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk